Telset.id, Jakarta – Twitter mengambil langkah tegas dengan blokir akun resmi milik Donald Trump. Kebijakan ini diambil lantaran postingan yang dibuat Trump memicu aksi kekerasan di gedung Capitol Amerika Serikat (AS).
“Setelah meninjau secara cermat tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan,” jelas Twitter.
Tweet yang dibuat Trump pada Jumat sore tersebut dianggap melanggar kebijakan perusahaan terhadap kekerasan. Terdapat dua cuitan Trump yang mendapat sorotan.
{Baca Juga: Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Capitol, Warganet Heboh}
Pertama adalah tweet tentang pendukung Trump yang berbunyi, “75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERICA FIRST, dan MAKE AMERICA GREAT AGAIN, akan memiliki SUARA YANG BESAR di masa depan. Mereka tidak akan dihina atau diperlakukan tidak adil dengan cara, atau bentuk apa pun !!!”
Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (9/1/2020), cuitan kedua menunjukkan bahwa Trump tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS yang baru pada tanggal 20 Januari 2021 mendatang.
“Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari,” cuit Trump. Twitter mengatakan bahwa tweet ini dapat diartikan sebagai Trump mengatakan bahwa pelantikan akan menjadi target kekerasan yang “aman” karena dia tidak hadir.
{Baca Juga: Akhir Masa Jabatan, Donald Trump Blokir 8 Aplikasi Populer China}
Jika ditemukan akun lainnya yang mungkin digunakan Donald Trump untuk bersuara di Twitter, maka pihak Twitter juga akan blokir akun tersebut.
Sementara untuk akun pemerintahan yang mungkin saja disalahgunakan, Twitter juga sudah menyiapkan langkah antisipasi.
“Untuk akun pemerintah, seperti @POTUS dan @WhiteHouse, kami tidak akan menangguhkan akun tersebut tetapi akan mengambil tindakan untuk membatasi penggunaannya,” ujar Twitter.
“Namun, akun ini akan dialihkan ke administrasi baru pada waktunya dan tidak akan ditangguhkan oleh Twitter kecuali benar-benar diperlukan untuk mengurangi bahaya di dunia nyata,” sambungnya.
{Baca Juga: Video Momen Pendukung Trump Ambil Alih Gedung Capitol.}
Setelah Twitter resmi blokir akun milik Donald Trump, muncul cuitan dari akun @POTUS yang ditenggarai disalahgunakan oleh Trump atau seseorang yang bertindak atas nama dirinya.
“Seperti yang sudah lama saya katakan, Twitter telah semakin melarang kebebasan berbicara, dan malam ini, karyawan Twitter telah berkoordinasi dengan Demokrat dan Radikal Kiri dalam menghapus akun saya dari platform mereka, untuk membungkam saya,” tulis tweet di akun @POTUS.
Sebagai informasi, @POTUS merupakan akun Twitter resmi yang digunakan oleh Presiden AS terpilih. Mulai 20 Januari 2021, akun tersebut bakal digunakan oleh Joe Biden sebagai Presiden AS yang baru. (HR/MF)