40% Traveler Gunakan AI untuk Temukan Destinasi Baru

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Kecerdasan buatan (AI) semakin mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara kita merencanakan perjalanan atau traveling. Sebuah survei terbaru dari Matador Network menunjukkan bahwa semakin banyak wisatawan/traveler yang beralih gunakan AI untuk membantu mereka merencanakan liburan. Tren ini terus mengalami peningkatan pesat.

Survei tersebut melibatkan 1.000 partisipan dan menemukan bahwa lebih dari 22 persen wisatawan telah menggunakan AI untuk merencanakan perjalanan mereka, naik 40 persen sejak September lalu. Teknologi seperti Matador’s GuideGeek memungkinkan wisatawan/traveler untuk mendapatkan bantuan dari AI, mulai dari menemukan destinasi hingga merencanakan itinerary lengkap. Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga wisatawan/traveler kemungkinan besar akan gunakan AI untuk perjalanan mereka di musim gugur mendatang.

Baca Juga : 10 Aplikasi Traveling yang Wajib Disiapkan Traveler Sebelum Trip Liburan

Dari kalangan pengguna AI untuk perjalanan, mayoritas yang sangat besar—lebih dari 82 persen—menyatakan bahwa mereka puas dengan pengalaman yang diberikan. Lebih dari 70 persen menyebutkan bahwa AI sangat membantu dalam menemukan aktivitas atau atraksi wisata, dan hampir 58 persen menyatakan bahwa AI membantu mereka menghemat waktu dalam proses perencanaan. Manfaat lain yang dicatat termasuk menemukan destinasi baru (hampir 40 persen), melakukan penyesuaian cepat terhadap rencana perjalanan (23 persen), dan bahkan tetap berpegang pada anggaran perjalanan (22 persen).

Menurut CEO Matador Network, Ross Borden, AI menawarkan berbagai peluang baru, baik bagi wisatawan maupun industri pariwisata. “AI adalah alat yang dapat membantu orang merencanakan perjalanan dengan lebih efisien, menemukan tempat-tempat tersembunyi, bahkan mengubah rencana di tengah perjalanan jika diperlukan,” ujarnya.

Pengalaman nyata para wisatawan yang menggunakan AI juga semakin banyak dibagikan. Seorang wisatawan dari South Carolina, misalnya, menggunakan GuideGeek untuk merencanakan harinya di Zurich dan memastikan ia tidak melewatkan kegiatan penting meskipun bertepatan dengan hari libur nasional. Seorang ibu dari Michigan juga membagikan bahwa AI telah mempermudah perencanaan perjalanan untuk putranya yang mengalami kecemasan sosial, dengan membantu menemukan destinasi yang seimbang antara relaksasi dan petualangan.

Tidak hanya membantu wisatawan individu, AI juga mulai dimanfaatkan oleh organisasi pemasaran destinasi (DMO). Beberapa dewan pariwisata, seperti DiscoverGreece dan Visit Reno Tahoe, telah meluncurkan versi khusus dari GuideGeek untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal kepada pengunjung. Alat ini menggabungkan data dari lebih dari 1.000 sumber perjalanan dengan wawasan lokal spesifik, sehingga saran perjalanan yang diberikan menjadi lebih akurat dan bermanfaat.

Dalam era teknologi yang semakin maju, penggunaan AI dalam perencanaan perjalanan tampaknya akan terus berkembang. Bagi wisatawan, AI bukan hanya alat untuk menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga untuk menemukan pengalaman baru yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tren ini diharapkan akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi AI dan semakin terintegrasinya alat-alat ini dalam industri pariwisata global.

30 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI