Telset.id, Jakarta – Entah kena sambet atau apa, seorang hacker mata uang kripto atau cryptocurrency tiba-tiba mengembalikan uang virtual Ether keluaran Ethereum senilai USD 17 juta atau sekitar Rp 230 miliar. Pengembalian tersebut ia lakukan tepat setahun pascapencurian.
Namun demikian, jumlah duit sebanyak itu barulah sebagian. Dengan kata lain, seperti dilaporkan Cryptodaily, si peretas masih menyimpan setengah dari Ether yang dicuri dari sebuah perusahaan bernama Coindash.
Awal cerita pencurian terjadi ketika Coindash berencana melakukan penjualan koin perdana. Dasar sial, saat resmi dijual ke publik, Ether tersebut dicolong oleh peretas via situs resmi Coindash. Mata uang virtual bernilai miliran rupiah tersebut pun raib.
Dalam hitungan menit, si peretas sukses menggondol sebanyak 43.000 Ether yang waktu itu setara 7,4 juta dolar AS atau sekitar Rp 101 miliar.
Namun, mungkin merasa berdosa, si peretas kemudian mengembalikan Ether curian ke masing-masing calon investor dan Coindash secara bertahap.
September 2017, tak kurang dari 10.000 Ether dikembalikan oleh peretas itu ke Coindash. Jumat pekan lalu, Coindash menerima lagi pengembalian 20.000 Ether atau setara Rp 230 miliar.
Berdasarkan kabar, Coindash sudah melaporkan pengembalian Ether tersebut kepada para investor. Kabar itu diperkuat oleh pernyataan CEO Coindash, Alon Muroch.
“Kami akan menggunakan uang yang dikembalikan oleh peretas untuk mengembangkan perusahaan,” ujarnya.
[Baca juga: Ini 10 Prediksi Perkembangan Cryptocurrency Bitcoin]
Nah, sekarang, sebanyak 13.000 Ether senilai 11 juta dolar AS atau setara sekitar Rp 150 miliar masih berada di tangan si peretas. Coindash tak memedulikan apakah sang pencuri bakal mengembalikannya atau tidak.
Toh, mereka sudah menambal kerugian token yang dibayarkan kepada para investor sebagai kompensasi Ether yang lenyap. [SN/HBS]
