Telset.id, Jakarta – Fortnite Battle Royale menjadi game favorit para penjahat. Usut punya usut, ternyata penyebabnya karena besutan Epic Game tersebut bisa digunakan penjahat untuk melakukan aksi pencucian uang.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Sabtu (19/01/2019) laporan dari The Independent mengklaim bahwa V-bucks, mata uang dalam game itu telah dibeli oleh oknum dengan menggunakan kartu kredit curian.
Mata uang tersebut kemudian dijual kepada pemain lain dengan potongan harga sehingga memberikan uang tunai kepada penjahat tersebut.
Cara licik penjahat tersebut dilakukan untuk menghindari pengawasan pihak perbankan atau polisi dibanding mereka menggunakan kartu kredit untuk melakukan pembelian jenis lain.
{Baca juga: Awas! Hacker Bisa Bajak Akun Lewat Celah di Fortnite}
Menurut laporan tersebut Benjamin Preminger selaku analisis intelijen senior di Sixgill mengatakan bahwa tindakan penjahat tersebut secara tidak langsung bentuk kritik terhadap sistem keamanan Fortnite.
“Penjahat melakukan penipuan kartu dan mendapatkan uang masuk dan keluar dari sistem Fortnite dengan impunitas relatif. Aktor ancaman [orang jahat atau entitas] mengejek langkah-langkah keamanan Epic Games yang lemah,” ucap Benjamin.
Menurutnya pihak Epic tampaknya tidak peduli atas kasus kejahatan di aplikasi game karena penjahat masih tetap beraksi disana.
“Perusahaan tampaknya tidak peduli dengan pemain yang menipu sistem dan membeli potongan harga V-dolar … Ini secara langsung menyentuh pada kemampuan aktor ancaman untuk mencuci uang melalui game,” tambanya.
{Baca juga: Game Fortnite Bikin Android Terancam Bahaya?}
Tidak jelas berapa banyak keuntungan yang dikatakan oleh para penjahat ini, dan tidak jelas apakah Epic melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Ketika dihubungi untuk dimintai komentar oleh The Independent, pihak Epic pun belum menanggapi. Sebelumnya Fortnite juga sempat dikabarkan telah disusupi oleh para hacker.
Peneliti di Check Point Research menemukan celah keamanan yang membuat hacker dapat mengambil alih akun Fortnite.
{Baca juga: Akun Fortnite Milik Rapper Kondang Drake Diretas?}
Celah keamanan ini telah dilaporkan kepada Epic Games sebagai pengembang game Fortnite, setelah ditemukan peneliti dari Check Point pada November lalu. Setelah dilaporkan, celah tersebut sudah ditambal beberapa minggu kemudian.
Namun perlu diketahui, celah keamanan yang bisa mengambil alih akun Fortnite ini masih bisa saja berbuntut panjang. Karena hacker bisa menggunakan akun Fortnite korbannya untuk membeli barang in-game menggunakan V-Bucks milik si korban, untuk kemudian barang yang sudah dibeli dikirimkan ke akun sang hacker.
Sumber: Ubergizmo