Telset.id, Jakarta – Teori konspirasi 5G kian mengkhawatirkan. Makin banyak masyarakat dunia percaya soal teori konspirasi yang diklaim menyebarkan virus corona atau Covid-19 di dunia.
Menurut laporan, di sebuah kota kecil di Quebec, Kanada, telah terjadi sebuah insiden. Beberapa menara BTS dibakar karena tuduhan bahwa jaringan 5G menyebarkan virus corona sehingga memicu pandemi Covid-19.
Padahal, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Rabu (6/5/2020), menara seluler tertentu yang terletak di Prevost tidak memiliki kemampuan 5G. Dengan kata lain, serangan terhadap menara itu menjadi tidak masuk akal.
{Baca juga: Percaya Teori Konspirasi Corona, Warga Inggris Bakar BTS 5G}
Menurut juru bicara pemerintah kota, banyak penduduk di daerah tersebut membahas mengenai teori konspirasi yang mengaitkan jaringan 5G dengan pandemi Covid-19. Akibatnya, ada kelompok yang berusaha berbuat onar.
Kasus di Kanada bukanlah yang pertama. April 2020, ada laporan tentang pembakaran menara seluler 5G di Inggris. Penyebabnya sama, yakni ada provokasi yang menyatakan menara seluler 5G menyebarkan virus corona.
Selain di Inggris, hal serupa terjadi di Belanda. Sekelompok orang membakar menara seluler 5G karena menganggapnya sebagai biang kerok penularan virus corona. Aksi itu langsung mengundang keprihatinan banyak pihak.
{Baca juga: Dianggap Berbahaya, Twitter Hapus Cuitan “Teori Konspirasi 5G”}
Salah satunya Twitter. Twitter menghapus berbagai kicauan terkait teori konspirasi di platform. Teori konspirasi soal teknologi 5G ini dikaitkan dengan wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia.
Terhitung sejak Maret, Twitter telah menghapus lebih dari 2.230 cuitan yang mengandung konten menyesatkan dan berpotensi berbahaya, termasuk teori soal 5G.
“Sistem otomatis kami telah menentang lebih dari 3,4 juta akun yang menargetkan diskusi manipulatif soal Covid-19,” imbuh Twitter. (SN/MF)
