Duh! Teori Konspirasi Sebut Kawat di Masker Antena 5G

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Kisah teraneh tahun ini adalah menghubungkan 5G dan virus corona. Meski sudah dibantah oleh banyak pihak, termasuk WHO, namun pada akhir pekan kemarin, muncul kembali Teori konspirasi 5G Corona versi terbaru.

Teori konspirasi 5G Corona terbaru ini mengklaim bahwa potongan logam yang ditemukan di dalam masker bedah adalah antena 5G.

Cerita konspirasi ini bermula pada bulan April lalu, aktor Woody Harrelson memposting di Instagram tentang laporan Profesor Martin Pall dari Washington State University.

{Baca juga: Lagi, Menara BTS Dibakar oleh Kelompok Teori Konspirasi 5G}

Makalah Profesor Pall menyimpulkan bahwa menara BTS 5G di Wuhan, China, bertanggung jawab atas replikasi virus corona sekaligus penyebaran atau kematian penyakit.

Ternyata cerita belum berakhir sampai di situ.

Masih menurut Pall, Wuhan adalah kota pintar pertama di China,  dengan jumlah BTS 5G meningkat dari 31 unit pada akhir 2018 menjadi lebih dari 10.000 setahun kemudian.

Profesor itu mengatakan bahwa tingkat keparahan penyebaran melonjak ketika jumlah menara BTS 5G di Wuhan meningkat.

Teori tersebut mengakibatkan serangan terhadap menara BTS 5G oleh para pengacau dalam aksi unjuk rasa di China dan Amerika Serikat.

Dan pada akhir pekan ini, seperti dikutip Telset.id dari Phone Arena, Senin (13/7/2020), teori konspirasi 5G Corona kembali muncul dalam versi terbaru.

Kali ini tudingan konspirasi adalah potongan logam yang ditemukan di dalam masker bedah adalah antena 5G.

Para penganut teori konspirasi percaya antena yang ada di masker itu digunakan untuk melacak orang menggunakan sinyal 5G atau digunakan untuk membuat orang sakit.

Padahal, alasan strip logam yang ada di masker bedah yang bisa ditekuk adalah untuk membuat masker yang digunakan lebih pas di hidung.

Jika ingin tahu bagaimana isu itu menyebar dan siapa yang menyebarkannya, WMAZ Georgia membagikan video tentang seorang wanita yang sedang membuka masker untuk memperlihatkan strip logam.

{Baca juga: Dianggap Berbahaya, Twitter Hapus Cuitan “Teori Konspirasi 5G”}

Si wanita itu mengatakan bahwa kawat 5G yang ada di masker bisa masuk langsung ke otak Anda. Benarkah? Tentu saja tidak!

Sebagiknya jangan menggunakan teori konspirasi konyol tersebut sebagai alasan untuk tidak memakai masker atau memanfaatkan konektivitas 5G.

Kasus teori konspirasi ini memang cukup meresahkan. Pasalnya, semakin banyak masyarakat dunia percaya soal teori konspirasi yang diklaim menyebarkan virus corona di dunia.

Akibat menyebarnya kabar bohong ini telah membuat kekacauan di sejumlah negara. Seperti kasus terakhir di sebuah kota kecil di Quebec, Kanada, telah terjadi sebuah insiden.

Beberapa menara BTS di kota itu dibakar karena tuduhan jaringan 5G menyebarkan virus corona sehingga memicu pandemi Covid-19.

Padahal, menara BTS yang terletak di Prevost tidak memiliki kemampuan 5G. Dengan kata lain, serangan terhadap menara itu menjadi tidak masuk akal.

{Baca juga: Percaya Teori Konspirasi Corona, Warga Inggris Bakar BTS 5G}

Menurut juru bicara pemerintah kota, banyak penduduk di daerah tersebut membahas mengenai teori konspirasi yang mengaitkan jaringan 5G dengan pandemi Covid-19. Akibatnya, ada kelompok yang berusaha berbuat onar.

Kasus di Kanada bukanlah yang pertama. April 2020, ada laporan tentang pembakaran menara seluler 5G di Inggris. Penyebabnya sama, yakni ada provokasi yang menyatakan menara seluler 5G menyebarkan virus corona.

Selain di Kanada dan Inggris, hal serupa terjadi di Belanda. Sekelompok orang membakar menara seluler 5G karena menganggapnya sebagai biang kerok penularan virus corona. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI