SpaceX terpaksa menunda peluncuran misi Polaris Dawn selama 24 jam. Penundaan ini dilakukan setelah para insinyur menemukan kebocoran helium di sistem darat. Perusahaan antariksa yang dipimpin oleh Elon Musk ini awalnya berencana untuk meluncurkan penerbangan berawak sipil tersebut pada hari Selasa pukul 03:38 waktu setempat (ET), namun sekarang peluncuran tersebut dijadwalkan ulang pada waktu yang sama pada hari Rabu, 28 Agustus 2024.
Dilansir dari pengumuman SpaceX di media sosial, mereka mengumumkan penundaan ini sekitar tujuh jam sebelum waktu peluncuran yang semula direncanakan. Dalam pengumuman tersebut, SpaceX menyebutkan bahwa tim mereka “sedang meninjau lebih dekat” masalah kebocoran helium di Quick Disconnect umbilical. Meskipun begitu, SpaceX memastikan bahwa roket Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Crew Dragon, serta keempat anggota kru, tetap dalam kondisi yang baik.
“Tim sedang meninjau lebih dekat kebocoran helium di sistem darat Quick Disconnect umbilical,” tulis SpaceX dalam postingan di X (sebelumnya Twitter). “Falcon dan Dragon tetap dalam kondisi baik dan kru siap untuk misi multi-hari mereka ke orbit rendah Bumi. Kesempatan peluncuran berikutnya tidak lebih awal dari hari Rabu, 28 Agustus.”
Misi Polaris Dawn sendiri menjadi pusat perhatian karena akan membawa pesawat ruang angkasa Crew Dragon milik SpaceX sejauh 435 mil (700 km) dari Bumi. Ini adalah jarak terjauh yang pernah ditempuh oleh kendaraan tersebut, yang juga berarti bahwa kapsul ini akan membawa manusia ke titik terjauh dari Bumi sejak misi Apollo terakhir pada tahun 1972.
Misi ini juga akan mencatatkan sejarah dengan pelaksanaan spacewalk komersial pertama yang melibatkan astronot non-profesional. Selama spacewalk tersebut, Jared Isaacman dan Sarah Gillis akan menguji pakaian ruang angkasa baru yang juga dapat digunakan untuk misi masa depan ke bulan.
Dengan begitu banyak yang dipertaruhkan, banyak pihak berharap bahwa insinyur SpaceX dapat segera menyelesaikan masalah kebocoran helium ini dan melanjutkan peluncuran pada hari Rabu pagi sesuai jadwal. Peluncuran ini, selain menjadi langkah maju dalam eksplorasi ruang angkasa komersial, juga akan memberikan data penting untuk misi-misi luar angkasa di masa mendatang.