Telset.id, Jakarta – Sepasang suami istri asal Amerika Serikat (AS), Charlotte dan Dave Wilner, melakukan penggalangan dana via Facebook. Mereka berniat membantu keluarga imigran di perbatasan AS-Meksiko yang terkena imbas kebijakan imigrasi zero tolerance yang diterapkan pemerintah AS.
Akibat kebijakan tersebut, sebanyak 1.995 anak dipisahkan dari 1.940 orangtua yang ditahan pihak imigrasi AS. Mereka ditangkap karena mencoba melintasi perbatasan Meksiko-AS tanpa membawa dokumen resmi.
Menurut CNET, Kamis (21/6), Charlotte dan Dave Wilner berhasil mengumpulkan dana hingga USD 3,45 juta atau sekitar Rp 48 triliun dari 84.000 donatur. Angka tersebut mereka dapatkan hanya dalam waktu tiga hari setelah penggalangan dibuka pada Sabtu (16/6) waktu setempat.
Kebijakan yang dikeluarkan Presiden AS, Donald Trump, itu menerima banyak kecaman tak hanya dari masyarakat biasa, tetapi juga para bos di Silicon Valley.
CEO Microsoft, Satya Nadella, melakukan protes terkait pemisahan anak imigran dari keluarganya pada Senin (18/6) lalu.
Baca juga: Bos Amazon Sumbang Rp 440 Miliar untuk Anak Imigran
Pemilik Amazon, Jeff Bezos, juga pernah beraksi dengan menolong keluarga imigran ilegal di AS dengan menyediakan dana beasiswa sebesar USD 33 juta atau sekitar Rp 462 juta pada Januari 2017 lalu.
Dana yang terkumpul lewat kampanye Charlotte dan Dave Wilner akan diberikan kepada RAICES, lembaga nonprofit berbasis di Texas, AS, yang memberikan layanan hukum gratis bagi imigran dan pengungsi.
Saat ini, para imigran ditahan di imigrasi AS dan terancam didakwa dengan pasal berlapis, seperti upaya masuk AS tanpa dokumen, pelanggaran imigrasi, hingga melakukan tindakan kriminal.
Baca juga: Giliran Bos Apple yang Protes Kebijakan Trump
Bahkan, anak-anak imigran yang orangtuanya ditahan juga berhadapan dengan masalah besar. Jika orangtua mereka terbukti bersalah, anak-anak tersebut akan mendapat pengawasan khusus pemerintah AS atau ikut ditahan. [SN/HBS]
Sumber: CNET