Telset.id, Jakarta – Kejadian penembakkan yang terjadi di kantor YouTube kemarin (04/04/2018) menyimpan kesan tersendiri bagi CEO YouTube, Susan Wojcicki. Meski selamat dari penembakan, Susan mengungkapkan perasaannya atas kejadian tersebut lewat akun Twitter pribadinya.
Ia menyatakan, kejadian penembakkan itu merupakan peristiwa yang mengerikan. Selain itu, Susan juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para penegak hukum dan pihak lain yang membantu pengamanan terhadap semua karyawan YouTube termasuk dirinya.
“Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan betapa mengerikannya kejadian penembakan di YouTube hari ini,” kata Susan.
“Terima kasih kami yang terdalam kepada penegak hukum dan pihak yang memberikan respon mereka terhadap kejadian ini,” sambungnya.
Baca Juga: Penembakan di Markas YouTube, Petinggi Silicon Valley Kritik Trump
There are no words to describe how horrible it was to have an active shooter @YouTube today. Our deepest gratitude to law enforcement & first responders for their rapid response. Our hearts go out to all those injured & impacted today. We will come together to heal as a family.
— Susan Wojcicki (@SusanWojcicki) April 4, 2018
Kasus penembakan di kantor yang berlokasi di San Bruno, California Utara, Amerika Serikat itu sendiri dilakukan oleh seorang Youtubers bernama Nasim Najafi Aghdam. Setelah melakukan penembakkan ke kantor YouTube yang melukai tiga orang, perempuan berumur 39 tahun yang diketahui sebagai warga San Diego keturunan Iran itu langsung mengakhiri hidupnya.
Berdasarkan laporan kepolisian setempat, motif utama kenapa Nasim melakukan aksi tersebut lantaran sakit hati karena merasa telah mendapat perlakuan diskriminasi dari YouTube.
Baca Juga: Markas YouTube Diberondong, Tiga Orang Terluka
Seperti diketahui, Nasim memiliki channel yang berfokus pada konten-konten veganisme atau aksi untuk tidak mengeksploitasi hewan. Namun entah kenapa, YouTube malah memblokir semua konten bermuatan veganisme sehingga Nasim tak mendapatkan pemasukan dari video yang diunggahnya.
“Pikiran dan hati kami bersama semua orang yang terluka dan terkena dampak hari ini. Kami akan bersama-sama untuk menyembuhkannya sebagai keluarga,” janji Susan. (FHP)