Telset.id, Jakarta – Kritik pedas terkait kehadiran putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump, sebagai pembicara pada gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas seketika mereda. Kenapa?
Putri tertua Trump tersebut menyampaikan pidato, memuji pencapaian ekonomi Amerika Serikat. Ia juga mempromosikan kebijakan sang ayah manakala ditunjuk sebagai pembicara pada pameran tahunan itu.
{Baca juga: Tagar #IranvsUSA jadi Trending Topic Dunia, Perang Dimulai?}
Terlepas dari tanda pagar #boycottCES di media sosial sebelum Ivanka menjadi pembicara, para penonton yang menghadiri sesi diskusi di Las Vegas menerima semuanya secara santun. Tidak ada protes.
Jangankan protes, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Rabu (8/1/2020), mereka bahkan tak memperlihatkan antusiasme negatif. Sebaliknya, auditorium di lokasi CES 2020 penuh sesak dengan audiens.
Sebelumnya diberitakan, CES 2020 panen kecaman gara-gara kehadiran Ivanka Trump. Ia diundang untuk berpidato di depan hampir 200 ribu peserta pameran. Ia berbicara tentang strategi dan pelatihan.
Padahal, selama ini, ia sama sekali tidak memiliki pengalaman di bidang tenaga kerja, khususnya teknologi. Para kritikus berpendapat bahwa memberi ruang kepada putri Trump sama saja mengirim pesan salah.
“Sungguh menghina. Selama bertahun-tahun, betapa sedikit perempuan yang diundang untuk menjadi pembicara utama di bidang elektronik,” ujar komentator teknologi Rachel Sklar lewat Twitter.
Beberapa kritik bahkan mengancam untuk memboikot pameran. Upaya itu tampak di Twitter dengan tanda pagar #boycottCES. Gary Shapiro, presiden dan CEO pameran, bergegas melakukan pembelaan.
{Baca juga: CES 2020 Panen Kecaman Gara-gara Anak Donald Trump}
Seperti diketahui, saat ini Presiden AS Donald Trump sedang menjadi sorotan dan mendapat kecaman dari berbagai negara dan warga AS sendiri setelah keputusannya melakukan serangan militer di Bandara Internasional Baghdad Irak pada 3 Januari 2020 lalu.
Hal ini diakui Pentagon, yang mengatakan Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan Panglima Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Qassim Sulaimani dalam sebuah serangan pesawat nirawak (drone) ke Bandara Internasional Baghdad itu. [SN/IF]