Telset.id, Jakarta – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) baru saja mengumumkan perombakan susunan menteri di kabinetnya pada hari Kamis lalu. Yang menarik, dari enam menter baru yang diangkat, ada satu posisi menteri yang akan khusus mengurusi pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Pemerintah di seluruh dunia mulai memahami potensi dan pentingnya teknologi AI. Itu sebabya, kini di beberapa negara mulai membuat regulasi soal AI, seperti yang telah dilakukan Jerman. Begitupun di Amerika Serikat yang telah menggodok peraturan tentang penerapan AI.
Sementara di UEA yang juga mulai banyak menerapkan teknologi AI telah selangkah lebih maju dibanding negara lainnya, karena mengangkat seorang menteri yang khusus akan bertanggung jawab atas pengembangan AI di negara tersebut.
Adalah Omar Bin Sultan Al Olama, yang terpilih mengisi posisi Menteri AI. Pria berusia 27 tahun ini secara resmi diangkat menjadi Menteri AI bersama enam menteri lainya, dimana tiga orang Menteri adalah wanita.
“Keterampilan masa depan, ilmu pengetahuan masa depan dan teknologi masa depan, saat kita mempersiapkan diri untuk masa seratus tahun untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi kita,” ujar Wakil Presiden serta Perdana Menteri UAE, Shaikh Mohammad Bin Rashid Al Maktoum, seperti dikutip dari laman Futurism.
Lebih lanjut Al Maktoum mengklaim bahwa keenam menteri ini dapat menciptakan rencana dan inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan yang lebih baik dalam waktu 100 tahun ke depan.
Seperti diketahui, Dubai yang menjadi ibu kota UEA merupakan salah satu kota “paling canggih” di dunia, karena banyak mengembangkan teknologi mutakhir, seperti robot, mobil otonom yang mengadopsi teknologi AI.
[Baca juga: Wah, Polisi Dubai Rekrut Robot untuk Patroli Jalanan]
Salah satu contoh yang belum lama ini diumumkan oleh Kepolisian Dubai yang akan menggunakan ‘pasukan Polisi robot’. Polisi robot ini menggunakan AI untuk membantu para pengunjung Kantor Polisi yang hendak membuat laporan terkait kasus kriminalitas.
Selain itu, Dubai juga tengah mempersiapkan kendaraan otonom berupa taksi helikopter yang akan beroperasi pada 2030 mendatang. Tentunya, hal ini harus didukung dengan infrastruktur yang baik serta regulasi dan keamanan yang sangat kuat. [NC/HBS]