Telset.id, Jakarta – Mark Zuckerberg kabarnya sedang mencari sosok pemimpin. Bukan untuk menggantikannya untuk jabatan sebagai CEO Facebook, melainkan untuk menjadi kepala investasi yang mampu mengelola keuangan di organisasi Chan Zuckerberg Initiative yang memiliki dana hingga USD 10 miliar atau Rp 151 triliun.
Dikutip Telset.id dari CNBC, Kamis (04/10/2018), Zuckerberg bahkan dibantu oleh ahli keuangan, David Swensen.
David merupakan orang yang telah memiliki banyak pengalaman dalam mengelola keuangan di sejumlah tempat, seperti Universitas Yale, Amerika Serikat dengan nilai mencapai USD 29,4 miliar atau Rp 440 triliun.
Baca Juga : Hacker Taiwan Ancam Hapus Akun Facebook Mark Zuckerberg
Sekadar informasi, Chan Zuckerberg Initiative merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 2015 lalu. Tujuan berdirinya organisasi tersebut adalah untuk mengatasi berbagai masalah, dari memberantas penyakit hingga mereformasi sistem peradilan pidana.
Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, berjanji akan menyumbangkan 99 persen dari kekayaannya untuk organisasi itu. Sehingga mereka tidak mau memilih sembarang orang demi untuk mengatur keuangan di dalam organisasinya.
Baca Juga : Mark Zuckerberg Minta Maaf pada Parlemen Eropa
Sosok Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan memang terkenal dengan kedermawanannya. Bahkan pada tahun 2013 lalu, majalah The Chronicle of Philanthropy menobatkan mereka sebagai warga Amerika Serikat paling dermawan.
Alasannya, karena Zuckerberg telah menyumbangkan 18 juta lembar saham Facebook senilai Rp 11 triliun kepada lembaga nirlaba yang ada di Silicon Valley, Amerika Serikat.
Baca Juga : Hati-hati! Bug Ini Ancam 50 Juta Pengguna Facebook
Saat ini, Zuckerberg sendiri telah dibuat pusing dengan kondisi Facebook. Pasalnya baru-baru ini, Facebook mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bug keamanan yang mempengaruhi hampir 50 juta pengguna. Bug tersebut dapat dimanfaatkan para hacker untuk meretas akun pengguna dengan cukup mudah.
Bug itu ditemukan pada fitur “View As”, yang memungkinkan pengguna untuk melihat seperti apa profil mereka saat dilihat oleh pengguna lainnya. Dalam situs resminya, Facebook menyatakan bahwa bug ini bisa membuat para hacker untuk mencuri token akses Facebook, yang bisa digunakan untuk mengakses akun Facebook tanpa diketahui pemiliknya. (NM/FHP)