Telset.id, Jakarta – Kasus pembunuhan gara-gara kabar hoax yang beredar melalui WhatsApp kembali terjadi di India. Kali ini, lima orang yang sedang melintas di kawasan Dhule dikabarkan tewas dibunuh massa pada Minggu (01/07/2018) waktu setempat.
Dilansir Engadget, Selasa (03/07/2018), lima orang tewas dibunuh setelah muncul rumor di WhatsApp mengenai keberadaan sekelompok penculik anak-anak. Mereka dibantai karena dituding menjadi bagian dari kelompok itu.
Diketahui, kelima korban merupakan anggota dari sebuah komunitas bernama Nomad. Yang mengejutkan, para korban ternyata sempat meminta pengampunan saat dianiaya kepada massa yang terlanjur gelap mata termakan isu WhatsApp.
Baca juga: Medsos Penyebar Hoax akan Didenda
Tudingan warga kepada lima korban bermula ketika salah satu anggota terpergok mengajak bicara seorang anak perempuan. Melihat itu, warga Dhule pun menaruh curiga dan mereka langsung menginterogasi kelima orang tersebut.
“Warga tidak puas dengan jawaban mereka. Warga kemudian membawa lima orang itu ke sebuah bangunan. Mereka lantas dipukuli menggunakan bambu, bahkan batu. Sebanyak 12 warga langsung kami amankan,” kata M Ramkumar, anggota polisi setempat.
Kasus kematian akibat kabar hoax yang tersebar via WhatsApp telah terjadi sebanyak 12 kali di India. Biasanya kabar tersebut dilengkapi dengan video yang menunjukkan seorang anak diculik oleh dua laki-laki menggunakan sepeda motor.
Ironisnya, video yang dimaksud merupakan film buatan Pakistan untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya penculikan anak-anak. Video itu lalu diedit dan disebarkan melalui WhatsApp dengan “dibumbui” oleh kalimat yang provokatif.
Baca Juga: Gara-gara Hoax, Dua Pria Babak Belur Dihajar Massa
Akhir Juni 2018 lalu misalnya, sebuah pesan hoax yang menyebar secara cepat via WhatsApp di sejumlah distrik di negara bagian Madhya Pradesh, India, juga membuat dua orang tak bersalah dianiaya. Mereka dipukuli oleh massa berjumlah sekitar 60 orang.
Keduanya dituduh akan membunuh dan menjual organ tubuh seseorang yang menjadi korban. Satu yang menjadi korban pengeroyokan adalah Satish Bhaykre, remaja berumur 21 tahun asal Nagpur, India. Akibat kejadian tersebut, korban mendapat perawatan di rumah sakit. (SN/FHP)