Telset.id, Jakarta – Majalah TIME edisi terbaru menghadirkan laporan khusus tentang peningkatan pemakaian drone alias pesawat tanpa awak di berbagai negara. Yang membuat menarik, tulisan di sampul majalah TIME edisi khusus itu dikreasi 958 drone yang mengudara.
Dengan pinggiran berwarna merah, sampul majalah TIME edisi khusus itu menggunakan 958 drone berlampu yang terbang di langit pada malam hari. Inovasi tersebut merupakan kali pertama sampul majalah TIME dikreasi dari hampir 1.000-an drone berkamera.
Menurut laporan Digital Trends, untuk mengkreasi foto tersebut, TIME bermitra dengan tim Drone Light Show dari Intel dan Astraeus Aerial Cinema Systems. Mereka menerbangkan sekaligus mengambil 958 drone di atas Folsom, California, Amerika Serikat, tepat di atas kampus Intel.
Proyek sampul majalah TIME tersebut merupakan satu pertunjukan drone terbesar yang pernah ada di Amerika Serikat.
Ketinggian ratusan drone itu mencapai 100 meter. Publik bisa melihat hasilnya di majalan TIME edisi terbaru, yang bakal terbit pada 11 Juni 2018.
Persoalan tentang operasional drone di Amerika Serikat memang silang sengkarut. Pemerintah setempat merasa sangat khawatir terhadap pemakaian drone di wilayahnya. Penyebabnya, sudah sering kali drone di beberapa negara bagian terlibat kecelakaan dengan pesawat.
Menurut mereka, drone semakin berpotensi disalahgunakan oleh oknum untuk mengancam keamanan atau bahkan menebar teror. Karenanya, pemerintah Amerika Serikat bakal secara tegas dan ketat mengatur penggunaan drone di semua wilayah kekuasaan.
Baca juga: Drone Ini Bisa Angkut Beban 9 Kg Sejauh 800 Km
Mereka telah mengusulkan aturan agar setiap drone dipasangi pelat nomor yang mudah dilihat dan dipantau. Pihak yang nantinya berwenang untuk mengeluarkan pelat nomor bagi setiap drone adalah badan regulasi penerbangan Amerika Serikat atau FAA.
Meski demikian, regulasi tersebut baru usulan. Yang jelas sejak 2017 lalu, pemerintah Negeri Paman Sam sudah mewajibkan setiap drone dengan berat di atas 250 gram supaya didaftarkan ke FAA. PBB sempat juga mengangkat wacana registrasi drone secara global.