Telset.id, Jakarta – Prestasi Wanraya Wannapong dalam menguasai drone patut ditiru anak jaman now. Disaat teman-teman seusianya mungkin masih asyik bermain game dan media sosial di ponsel, bocah 11 tahun asal Thailand ini malah berhasil menjadi Juara Dunia Balap Drone Putri yang digelar di Shanzhen, China, baru-baru ini.
Untuk meraih gelar jawara termuda drone putri paling bergengsi ini, Wannapong harus mengalahkan 12 pembalap lainnya yang berasal berbagai negara. Atas kemenangannya ini, dia pun diganjar hadiah uang sebesar US$8.000 atau mencapai Rp118 juta.
“Saya sangat menyukai trek ini. Saya suka menerbangkannya di malam hari, itu sangat menyenangkan,” kata Wannapong seperti dilansir Telset.id dari channelnewsasia, Selasa (6/22/1018).
Bakat Wannapong dibidang balap drone diasah sejak dini oleh kedua orang tuanya, terutama sang ayah yang melatihnya setiap hari. Sang ayah melatih Wannapong di lahan latihan pribadi di Thailand, sepanjang hari ketika ia tidak sekolah.
“Saya terbang setiap hari dan sepanjang hari ketika saya tidak sekolah,” imbuh dia.
Presiden FAI, selaku penyelenggara perlombaan, Bruno Delor mengatakan bahwa Wannapong berhasil menjadi jawara tahun ini karena bisa menerbangkan drone secara konsisten dan tidak melakukan kesalahan.
“Dia terbang secara konsisten tanpa kesalahan. Tidak terlalu cepat, tapi mantap. ” tutur Bruno.
Bangkok Post melaporkan bahwa kompetisi drone ini adalah acara besar yang disertifikasi oleh badan dunia olahraga udara, yakni Federasi Aeronautique Internationale (FAI).
Dalam kejuaraan Balap Drone dunia tersebut, Rudi Browning dari Australia berhasil merebut mahkota juara dunia umum pertama dalam kompetisi ini. Remaja yang masih berusia 15 tahun itu berhasil mengalahkan lebih dari seratus pesaing lainnya dari seluruh dunia dan beragam usia untuk meraih titel kejuaraan yang berlangsung selama empat hari tersebut. [WS/IF]