Telset.id, Jakarta – Apa jadinya jika sosok virtual yang tampil melalui teknologi Virtual Reality (VR) dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja? Ya, ia adalah Barry Thompson, karyawan VR yang bernasib sungguh malang.
Barry merupakan sampel teknologi VR. Ia “menjadi korban” untuk uji coba VR guna menentukan cara terbaik dalam memecat seorang karyawan.
Barry sendiri merupakan kreasi dari Talespin Studios. Studio ini fokus mengembangkan program pelatihan virtual dan Augmented Reality (AR) untuk mitra Fortune 500, termasuk Farmers Insurance dan perusahaan telekomunikasi serta lembaga keuangan.
{Baca juga: Jangan Kaget, Galaxy Note 10 Ternyata Gak Dukung Gear VR}
“Kehadirannya memberi ruang kepada karyawan untuk mempraktikkan situasi interpersonal. Kami juga gunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan karakter,” kata Kyle Jackson, CEO Talespin Studios.
Talespin Studios menciptakan Barry menggunakan pengenalan ucapan, AI, pemrosesan bahasa alami, penilaian terukur, umpan balik dinamis, dan sistem manajemen pembelajaran perusahaan, atau LMS.
{Baca juga: Nonton Film Gratis dengan 4 Aplikasi ini, Dosa Tanggung Sendiri!}
Seperti dikutip Telset.id dari CNET, Kamis (15/08/2019), Barry dapat berbicara secara lancar dengan orang-orang yang mengenakan perangkat VR. Emosi percakapan pun jadi realistis dan sesuai dengan konteks.
Teknologi VR memang semakin berkembang. Kapan lalu, sebuah perusahaan riset Jerman bahkan mengimbau kepada guru sekolah untuk lebih memahami penerapan teknologi VR di dalam ruang kelas. (SN/FHP)
Sumber: CNET