Telset.id, Jakarta – Sistem keamanan berbasis teknologi pengenalan wajah di China mengalami masalah yang cukup serius. Akibatnya seorang pengusaha dianggap penjahat atau pelanggar hukum, dan ditayangkan di sebuah layar besar di pinggir jalan.
Dong Mingzhu, presiden dari perusahaan AC populer di China harus menahan malu, karena dianggap sebagai jaywalker atau pejalan kaki yang menyeberang sembarangan.
Kejadian ini terjadi di Provinsi Zhejiang, China. Disebuah jalan besar, sistem keamanan tersebut mendeteksi wajah Mingzhu sebagai warga yang melanggar hukum.
Alhasil, wajahnya pun terpampang dengan jelas di layar besar, lengkap dengan keterangan bahwa ia seorang pelanggar hukum, dan dilengkapi dengan nomor identitasnya.
Dilansir Telset.id dari The Verge, Jumat (23/11/2018), teknologi tersebut jelas mengalami kesalahan, karena pada saat itu Mingzhu tidak ada disana. Setelah diselidiki, ternyata sistem mendeteksi Mingzhu ketika fotonya terpajang di iklan yang ada di bus.
Pihak kepolisian China akhirnya angkat suara, dan membuat pernyataan melalui media sosial Weibo. Mereka mengatakan, mengidentifikasi Mingzhu sebagai jaywalker adalah kesalahan yang dibuat oleh sistem keamanan berbasis pengenalan wajah.
Sekadar informasi, sistem keamanan berbasis teknologi pengenalan wajah bertujuan untuk mendeteksi keberadaan pencuri, pelaku kriminal, hingga jaywalker dalam waktu cepat.
Kepolisian China sendiri tampaknya semakin bergantung pada sistem yang telah terpasang Beijing, Shanghai, dan Shenzhen ini. Sebab, sistem tersebut berhasil mendeteksi dan menangkap puluhan ribu pelanggar.
Pada bulan April lalu misalnya, pihak kepolisian di China Tenggara berhasil menangkap seorang buronan yang terlihat di antara 50.000 orang penonton di tengah-tengah konser musik Jacky Cheung di Nanchang, Jiangxi.
Walaupun demikian, kasus Dong Mingzhu menjadi bukti bahwa sistem keamanan tersebut masih belum sempurna. Sosok Dong Mingzhu sendiri tak bisa dipandang sebelah mata.
Mingzhu menempati posisi pertama dalam daftar 100 pebisnis wanita terkemuka di China versi Majalah Forbes pada tahun lalu. Selain itu dia dikenal sebagai pengusaha yang rajin, karena tidak pernah mengambil cuti selama 26 tahun. (NM/FHP)