Telset.id, Jakarta – Saat ini telah terungkap bahwa pasar e-commerce Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat, dan sekarang telah menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2024.
Berdasarkan laporan terbaru dari impact.com dan Cube Asia yang berjudul “E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia,” Indonesia menguasai 42% dari total pasar e-commerce di kawasan ini, jauh di depan negara lain seperti Thailand dengan 16% dan Filipina dengan 12%, sebagaimana dilansir Telset dari keterangan resminya.
Persentase ini memperlihatkan bagaimana pasar e-commerce di Indonesia memiliki dominasi yang luar biasa dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
BACA JUGA:
- Tokopedia Jadi E-commerce Pengumpulan Zakat Online Terbaik
- Shopee dan PasarPolis Berikan Proteksi untuk Pembelian Gadget
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia adalah peran besar dari pemasaran influencer. Berdasarkan survei terhadap lebih dari 400 orang dewasa Indonesia, Instagram dan YouTube menjadi platform paling populer dengan tingkat penggunaan masing-masing 87%, disusul oleh TikTok dengan 77%.
Pengaruh dari mega influencer, selebritas, dan makro influencer terbukti sangat besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian, dengan 70%, 69%, dan 62% responden mengakui bahwa mereka terpengaruh oleh rekomendasi para influencer ini.
Yang menarik, pengaruh rekomendasi influencer di Indonesia ternyata lebih kuat dibandingkan rata-rata di Asia Tenggara. Sebanyak 88% konsumen di Indonesia membeli produk berdasarkan rekomendasi influencer, lebih tinggi dibandingkan dengan angka regional sebesar 82%.
Kategori produk yang paling banyak dipengaruhi oleh influencer di Indonesia adalah produk kecantikan (64%) dan fesyen (70%), menegaskan peran penting influencer dalam kategori ini.
Menurut Antoine Gross, General Manager Asia Tenggara dan India dari impact.com, lanskap e-commerce di Asia Tenggara berkembang sangat cepat. Konsumen sekarang lebih tertarik pada konten yang autentik dan menarik, membuat pemasaran influencer menjadi strategi yang wajib bagi merek-merek yang ingin tetap relevan.
“Influencer tidak hanya mendorong penjualan produk fisik, tetapi juga produk dari sektor-sektor yang sedang berkembang pesat seperti perjalanan online dan layanan berlangganan,” kata Antoine.
Laporan ini juga mengungkap beberapa tren penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku industri e-commerce. Di Indonesia, kategori Media dan Hiburan mendominasi adopsi layanan berlangganan online, dengan 75% pengguna aktif di kategori ini. Influencer memainkan peran penting dalam mendorong adopsi langganan di kategori Berita dan Sastra (90%) serta Hewan Peliharaan (87%).
Livestreaming juga telah menjadi bagian penting dari lanskap e-commerce Indonesia. TikTok mendominasi dengan 77% pengguna yang aktif dalam konten livestreaming, disusul oleh Shopee dengan 74%.
Konten live commerce di Indonesia sangat populer karena aspek hiburan dan tren baru, namun ulasan produk dan penawaran menarik tetap menjadi motivasi utama konsumen dalam mengonsumsi konten tersebut.
Di sektor perjalanan, kategori Aktivitas dan Atraksi menjadi yang paling populer dengan tingkat adopsi sebesar 66%, diikuti oleh Akomodasi dan Penerbangan dengan masing-masing 41% dan 38%.
Ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia lebih tertarik pada pengalaman langsung saat melakukan perjalanan, sementara akomodasi dan penerbangan menjadi prioritas kedua.
BACA JUGA:
- Rayakan 13 Tahun, Blibli Gelar Promo Cashback Hingga 113%
- Tokopedia Ungkap Produk Favorit Selama Belanja Lebaran 2024
Dengan semua perkembangan di tahun 2024 ini, Indonesia terus menjadi pemain utama di pasar e-commerce Asia Tenggara. Pengaruh influencer yang semakin besar serta tren live commerce menjadikan strategi pemasaran yang autentik dan menarik sebagai kunci keberhasilan bagi merek-merek yang ingin menguasai pasar ini.