Telset.id,Jakarta – Sebuah tim dari École Polytechnique Fédérale de Lausanne di Swiss telah menyusun rencana untuk membangun permukiman di Mars yang terlihat sangat mirip dengan jenis konurbasi yang berada di wilayah Kutub Utara.
Dengan membuat pemukiman di Mars, para peneliti yakin penjelajah akan punya kesempatan terbaik untuk menemukan jejak kehidupan di planet merah tersebut. Ini merupakan langkah awal, untuk membangun basis penelitian di Mars yang akan mengakomodasi para awak secara mandiri dalam waktu yang panjang.
Diakui oleh penulis studi yang mengusulkan rencana pembangunan pemukiman di Mars, Anne-Marlene Rüede, memang akan banyak sekali tantangan di tahap awal ketika rencana itu diimplementasikan. Namun, ia yakin planet Mars merupakan lokasi terbaik untuk jangka panjang.
Baca Juga: Patung Wajah Prajurit Ini Ungkap Kehidupan di Mars?
“Ini merupakan lokasi terbaik untuk jangka panjang, karena planet ini menyimpan sumber daya alam yang mungkin dapat gunakan,” katanya, seperti dikutip dari Metro, Rabu (19/09/2018).
Ia menjelaskan, timnya telah merancang rencana berdasarkan teknologi yang sesuai dengan kondisi di Mars dan melakukan serangkaian uji coba. Dia optimis, pada 20 tahun yang akan datang, astronot dapat melaksanakan misi ruang angkasa di pemukiman berbentuk “rumah Igloo” atau tempat tinggal dari kaum Eskimo.
Baca Juga: NASA akan ‘Ngebor’ Isi Perut Mars, Mau Ngapain?
”Para peneliti mengusulkan pembangunan pemukiman yang terbuat dari kapsul, kubah dan inti utama yang berisi semua yang dibutuhkan kru untuk hidup. Kubah akan menutupi seluruh pangkalan dan akan ditutupi dengan lapisan es setebal tiga meter, persis seperti igloo,” katanya.
Menurut Rüede, jika rencana ini tak menemui kendala yang berarti, pihaknya akan mengirim robot yang akan membangun pemukiman pertama sebelum digunakan manusia.
Baca Juga: Drone Berhasil Foto Kehidupan Langka Suku Amazon
“Kami perlu melakukan misi awal untuk mencoba semuanya, untuk pertama kalinya. Semakin baik misi awal itu dipikirkan, semakin cepat kita bisa mewujudkannya dan melanjutkan ke penjelajahan, ” pungkas Rüede. (BA/FHP)