Telset.id, Jakarta – Amazon dihadapkan pada sebuah tragedi baru-baru ini. Itu terjadi setelah salah satu gudang miliknya runtuh diterjang badai dan menelankorban.
Tragedi ini terjadi tepatnya pada 3 November kemarin, ketika bangunan setinggi 50 kaki milik perusahaan yang terletak di Baltimore diterjang badai, dan runtuh. Akibat tragedi ini, dua orang, yang bekerja untuk perusahaan eksternal Amazon dinyatakan tewas.
VP senior operations Amazon, Dave Clark, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim tanggap darurat dan mengutarakan rasa belasungkawanya kepada mereka yang terkena dampak.
updated- Last night severe weather impacted one of our Baltimore facilities resulting in 2 fatalities. Thank you to the emergency response teams who have been working through the night. Our thoughts and prayers go out to those impacted by yesterday’s tragic event.
— Dave Clark (@davehclark) November 3, 2018
Hingga 3 November 2018, gudang Amazon di Baltimore dilaporkan masih ditutup, kata Engadget.
Meskipun ada pertanyaan tentang keamanan di gudang Amazon, namun kejadian kali ini sepertinya murni musibah semata. Badai yang menerjang Baltimore kemarin malam boleh dibilang merupakan salah satu yang terhebat karena telah menghempaskan atap dari bangunan apartemen dan meluluhlantakkan langit-langit di sebuah toko TJ Maxx.
Dinas Cuaca Nasional Amerika Serikat sendiri, seperti diwartakan Wtop, mengkonfirmasi bahwa tornado EF-1 dengan kecepatan angin maksimum 105 mph melanda Baltimore, dan sementara tornado ini masuk kategori ‘lemah’ namun telah menyebabkan kerusakan disana-sini, dan menewaskan dua orang serta melukai beberapa lainnya. [IF]