Telset.id, Jakarta – Banyak remaja membahayakan nyawa dan keselamatannya sendiri, dengan membakar diri sebagai bagian dari tantangan di YouTube atau di media sosial lainnya Tidak sedikit yang akhirnya berujung ke rumah sakit dengan luka bakar cukup serius.
Tantangan ‘idiot’ ini bernama The Fire Challenge tengah heboh di internet, karena sangat berbahaya dan tidak layak diikuti.
Setelah menonton aksi bakar diri di internet, para remaja menyiram tubuh mereka dengan cairan semacam alkohol dan menyalakannya.
Lantas, apa yang dicari dari tantangan ini? Ternyata para remaja ini nekat membakar diri mereka hanya untuk bisa terkenal di YouTube.
Di Wales, semakin banyak kasus yang ditemukan oleh para ahli medis setelah tantangan yang dimulai pada tahun 2014 ini terangkat kembali.
Staf spesialis di Rumah Sakit Morriston Swansea, mengatakan bahwa mereka telah melihat adanya peningkatan jumlah remaja yang dirawat di rumah sakit dengan luka bakar serius, baru-baru ini
Pihak rumah sakit tidak menjelaskan secara rinci mengenai tantangan yang mengakibatkan para remaja ini mengalami luka bakar. Namun, melalui pencarian online dapat ditemukan dengan mudah penyebabnya.
Anak-anak ini ditantang untuk menuangkan cairan yang mudah terbakar pada tubuh mereka sendiri, kemudian membakar diri mereka sendiri. Mereka merekam aksi gila itu dengan ponsel dan mengunggahnya di YouTube.
Tantangan internet yang konyol ini telah menyebabkan sejumlah orang mengalamu luka bakar cukup serius, sehingga harus dioperasi dan mendapat perawatan pendukung kehidupan.
Dewan Kesehatan Universitas Abertawe Bro Morgannwg telah mengeluarkan peringatan dan beberapa saran kepada siapa pun yang melakukan tantangan ini secara online.
“Saya dapat mengerti ada tekanan pada anak muda untuk mendapatkan penerimaan atau meningkatkan profil online mereka dengan melakukan hal-hal berisiko seperti tantangan ini,” kata Jeremy Yarrow, seorang ahli bedah plastik di Rumah Sakit Morriston.
“Tapi dari pasien yang saya lihat, hasilnya bisa sangat berbeda. Mereka justru membutuhkan perawatan dukungan hidup dan mendapat bekas luka yang akan membekas seumur hidup,” katanya.
Mr Yarrow menambahkan bahwa, sebagian besar remaja yang mengalami luka bakar ditangani sebagai pasien rawat jalan. Namun, ada beberapa yang dirawat di rumah sakit untuk waktu yang cukup lama.
“Dalam beberapa kasus yang parah dan kadang-kadang mengancam jiwa, mereka dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang lama untuk operasi kompleks yang mengakibatkan masalah mental dan fisik jangka panjang,” katanya.
Sebelumnya, sekitar tiga bulan lalu, seorang gadis berusia 12 tahun dari Detroit mengalami luka bakar 49 persen di tubuhnya, karena gagal saat mencoba tantangan ini.
Gadis bernama Tmiyah Landers ini melakukan tantangan di depan dua teman di rumahnya di Detroit, Michigan, saat ibunya sedang membuat pancake.
Beberapa menit setelah ibunya meninggalkan gadis-gadis itu sendirian, terdengar ‘ledakan keras’ dan tubuh Timiyah diselimuti api.
Ayah tirinya kemudian membaringkannya ke bak mandi dan segera menyemprotkan air ke tubuhnya, sementara ibunya merobek pakaiannya yang terbakar.
Saat ini, Timiyah harus memakai ventilator di ruang perawatan intensif. Seluruh tubuhnya, mulai kepala hingga lututnya dibalut dengan perban.
“Mereka menirunya dari media sosial dan YouTube dan menyebutnya YouTube Challenge,” kata Ana Biney, seorang staf perawat di Pusat Bedah Luka Bakar dan Bedah Plastik di Rumah Sakit Morriston.
Mereka, kata Biney, saling memfilmkan ketika melakukan tantangan, kemudian mengunggahnya dengan harapan mereka akan menjadi bintang di media sosial.
“Kami jelas telah melihat peningkatan jumlah remaja yang menderita luka bakar yang cukup serius karena ini,” ujarnya.
Biney menambahkan, tindakan pertolongan pertama sangat penting. Jika melakukan tindakan pertolongan dengan benar, dapat mengurangi efek besar pada luka bakar.
‘Tetapi tentu saja hal terbaik yang dilakukan adalah tidak ikut serta dalam tentangan ini. Mereka mungkin terlihat menarik dan spektakuler di media sosial, tetapi kenyataannya sangat berbeda. Mereka bisa kehilangan nyawa atau mengalami luka seumur hidup,” imbuhnya. [BA/HBS]
Sumber: Dailymail