Dokter Gugat Apple Gara-gara Fitur Deteksi Jantung Apple Watch

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Satu fitur baru di Apple Watch adalah kemampuan untuk memeriksa apakah pengguna mengalami atrial fibrillation alias afib atau tidak. Afib adalah simtoma ritme denyut abnormal di jantung.

Seperti diketahui, Apple Watch dilengkapi fitur pemantauan EKG internal. Fitur tersebut telah menyelamatkan cukup banyak nyawa di dunia. Namun, tampaknya, tidak semua orang terpikat oleh fitur kesehatan itu.

Satu diantaranya adalah dokter Joseph Wiesel dari New York University. Ia menggugat Apple gara-gara fitur afib di jam tangan pintar besutannya. Ia mengklaim bahwa fitur tersebut telah melanggar hak paten miliknya.

{Baca juga: Duh! Apple Diperas Rp 1,3 Milar oleh Hacker Inggris Ini}

Wiesel dianugerahi paten pada 2006 terkait cara memantau irama denyut nadi tidak teratur dari serangkaian interval waktu. Ia juga mengklaim telah menghubungi Apple pada 2017 tentang kemitraan potensial.

Akan tetapi, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo,  Minggu (29/12/2019), proposalnya ditolah oleh Tim Cook dkk. Dalam gugatannya, Wiesel meminta kepada pengadilan untuk menindak tegas perusahaan Cupertino itu.

Wiesel mendesak agar pengadilan melarang perusahaan asal Cupertino itu menggunakan teknologi pemantauan EKG. Tak cukup, ia memohon kepada hakim supaya memberi perintah resmi kepada Apple untuk membayar royalti terkait fitur tersebut.

Tidak jelas bagaimana kasus ini akan diselesaikan. Yang jelas, bukan kali pertama ini Apple dituduh melanggar paten orang lain. Namun demikian, perkara seperti itu lazim melanda perusahaan kondang semacam Apple.

{Baca juga: Fitur iPhone Bikin Perekonomian Sulit, Apple Digugat Pengguna}

Sebelumnya, salah satu fitur garapan perusahaan lainnya juga sempat menuai reaksi yang tidak mengenakkan dari pengguna. Jay Brodsky, warga New York, Amerika Serikat melayangkan gugatan gara-gara salah satu fitur iPhone, iPad, dan perangkat Apple lainnya, yakni Two-Factor Authentication di akun Apple ID tidak bisa dimatikan, terutama setelah dua minggu diaktifkan.

Menurut Jay, seperti dikutip Telset.id dari MacRumors, Apple telah membuatnya dan jutaan pengguna lain di dunia merugi secara ekonomi. Sebab, fitur tersebut telah membuat mereka membuang-buang waktu untuk proses login. Wah…wah… [SN/IF]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI