Telset.id, Jakarta – Siapa sangka, ternyata buah durian berpotensi untuk dijadikan sumber daya energi alternatif sebagai baterai untuk smartphone dan perangkat elektronik lainnya. Baru-baru ini, seorang profesor dari University of Sydney bernama Vincent G. Gomes menyatakan bahwa buah durian mampu menghasilkan energi seperti baterai.
Dilaporkan Popular Mechanics, ia melakukan penelitian, dan berhasil menemukan fakta bahwa buah yang disukai sekaligus dibenci oleh sebagian besar masyarakat dunia tersebut dapat dijadikan sebagai superkapasitor yang mampu menghasilkan energi seperti baterai.
“Ketepatan struktural biomassa alami dengan pori-pori hierarkisnya, yang dikembangkan selama jutaan tahun evolusi biologis, memberikan sumber daya yang luar biasa sebagai templat untuk sintesis bahan berbasis karbon,” katanya, seperti dikutip Telset.id pada Sabtu (29/02/2020).
{Baca Juga: Wow! Hewan Ini Bisa Hidup Tanpa Oksigen}
“Sifat-sifatnya yang terintegrasi dari area permukaan tinggi, dan situs aktif antarmuka dapat memfasilitasi reaksi elektrokimia, difusi ionik, dan densitas pembawa muatan tinggi,” sambung profesor Vincent.
Ia dengan tim peneliti lainnya menyatakan, durian dapat diubah menjadi superkapasitor dengan kepadatan energi tinggi yang dapat digunakan sebagai media penyimpanan daya atau baterai alternatif.
Tidak hanya memiliki kepadatan energi tinggi, materi yang dihasilkan dari buah durian diklaim akan memiliki siklus yang baik. Dalam teknologi baterai, siklus yang dimaksud adalah kondisi kosong dan pengisian penuh yang dilakukan terus menerus.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Terbaru}
Saat ini, superkapasitor yang tersedia di pasaran masih memiliki harga yang tinggi. Untuk itu, dengan penelitian yang menggunakan bahan organik dari buah durian ini diharapkan bisa memangkas ongkos pembuatan superkapasitor.
Nantinya, solusi baterai dari buah durian ini dapat digunakan untuk kebutuhan daya seperti kendaraan listrik, perangkat medis portable, smartphone, dan perangkat elektronik lainnya. (IR/MF)
