Telset.id, Jakarta – Sistem deteksi data detak jantung jam tangan pintar Fitbit telah digunakan oleh detektif untuk mengungkap sebuah kasus pembunuhan. Walhasil, kepolisian berhasil menjerat seorang pria yang membunuh seorang anak.
Anthony Aiello awalnya mengklaim telah meninggalkan rumah anak tirinya, Karen Navarra, 15 menit sebelum terjadi pembunuhan.
Namun, data jam tangan pintar Fitbit miliknya kemudian dibandingkan dengan rekaman kamera keamanan di lokasi pembunuhan.
Data Fitbit menunjukkan bahwa Aiello masih di rumah anak tirinya saat berlangsung pembunuhan. Detak jantung Navarra melonjak pada pukul 15.20 waktu setempat sebelum menurun cepat dan berhenti total pada pukul 15.28.
Baca juga: Fitbit dan Google Kerjasama Garap Wearable Kesehatan
Menurut The Verge, Jumat (5/10), detektif kemudian menemukan pakaian berlumuran darah di properti Aiell0. Ia lantas ditangkap pada 25 September 2018. Ternyata, data perangkat pintar terbukti mampu membantu pengungkapan sebuah kasus.
The New York Times, mengutip sebuah persidangan pada 2017 di Connecticut, memuat berita bahwa data jam tangan pintar Fitbit digunakan untuk menuntut seorang pria yang telah membunuh istrinya.
Kebijakan perusahaan Fitbit menggunakan data yang dikumpulkan untuk mempromosikan keselamatan dan keamanan pengguna dan pihak lain. Fitbit membuka kemungkinan penggunaannya untuk menuruti permintaan penegak hukum.
Kasus serupa pernah terjadi pada tahun lalu. Pada 2017, investigator meminta data dari Amazon Echo untuk pengungkapan kasus pembunuhan. Mikrofon speaker Amazon Echo merekam teriakan atau suara dari kasus pembunuhan.
Sumber: The Verge