Telset.id, Jakarta – Siapa yang tak kenal aplikasi Ccleaner? Ya, aplikasi yang bertugas membersihkan sampah-sampah yang memenuhi ruang penyimpanan di PC, laptop dan bahkan smartphone ini cukup populer di kalangan pengguna perangkat pintar. Namun, siapa sangka bahwa aplikasi yang sebenarnya berguna untuk meningkatkan kinerja sistem kita itu berubah menjadi aplikasi yang membahayakan. Kenapa?
Dilansir dari The Next Web, ada laporan dari Cisco Talos yang mengungkapkan jika Ccleaner telah diretas dan bukannya meningkatkan kinerja pengguna dengan membersihkan sampah-sampah, melainkan menyebarkan malware secara langsung pada penggunanya.
Malware tersebut nantinya memungkinkan perangkat pengguna untuk mengunduh dan menjalankan berbagai software berbahaya lainnya termasuk ransomware dan juga keylogger.
Selain itu, laporan tersebut juga mengungkapkan jika malware yang ditanamkan pada Ccleaner juga bertugas untuk mengambil berbagai data pengguna seperti nama dari komputer, daftar aplikasi termasuk versi dari OS Windows yang ter-install, aplikasi yang sedang berjalan, MAC Address, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan Administrator.
Malware itu sendiri ditemukan pada Ccleaner versi 5.33 yang didistribusikan oleh sang developer yakni Piriform yang sebenarnya telah diakuisisi oleh Avast pada 15 Agustus dan 12 September lalu.
“Ini adalah kejadian serius. Tapi berdasarkan semua pengetahuan, kami rasa tidak ada alasan bagi pengguna untuk panik,” kata Avast chief Technical Officer, Ondrej Vlcek.
Yang ironis dari kejadian ini adalah, Ccleaner yang terbukti terdapat malware berbahaya di dalamnya ternyata sudah mendapatkan sertifikasi dari Symantec yang artinya aplikasi tersebut aman untuk digunakan oleh para penggunanya. [FHP/IF]