Ada Teknologi Pengenalan Wajah di Konser Taylor Swift, Untuk Apa?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kantor-kantor dan institusi keamanan sepertinya tidak menjadi satu-satunya tempat yang memberdayakan teknologi pengenalan wajah. Kini, teknologi serupa bahkan digunakan di dunia hiburan. Tepatnya ketika penyanyi papan atas AS, Taylor Swift menggunakan itu di konsernya di Rose Bowl, California pada Mei lalu.

Tujuannya, seperti diungkapkan The Verge, untuk mengenali para penguntit Swift yang jumlahnya bisa mencapai ratusan orang.

Masih menurut The Verge, Kamis (13/12/2018), sistem ini dirahasiakan dari para penggemar Swift dengan cara menyamarkannya di kios yang menampilkan video latihannya di sekitar panggung. Dengan demikian, para penonton video itu tidak akan menyadari bahwa mereka sedang direkam wajahnya oleh teknologi canggih tersebut.

Majalah Rolling Stone yang mendapat informasi dari ahli keamanan konser, mengungkapkan bahwa para penonton yang berkumpul di kios dipindai satu persatu wajahnya. Setelah itu, data pengenalan wajah akan dikirim ke pusat komando di Kawasan Nashville, Tennessee untuk dicocokkan dengan basis data para penguntit yang dimilikinya.

Penggunaan sistem keamanan pengenalan wajah oleh para Artis AS di konser mereka belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Bisa jadi ada artis selain Taylor Swift yang menggunakan sistem serupa, tetapi dirahasiakan.

{Baca juga: Canggih, Olimpiade Tokyo Bakal Adopsi Teknologi Pengenalan Wajah}

Dari sisi hukum Amerika, penerapan teknologi ini sendiri dianggap legal alias sah-sah saja karena secara teknis konser lagu dan sejenisnya merupakan acara pribadi. Dengan demikian, para penonton bisa menjadi obyek hampir semua sistem pengawasan yang diterapkan penyelenggaranya.

Untuk masyarakat di negeri Paman Sam, langkah penerapan sistem keamanan ini dianggap ekstrim. Tetapi teknologi pengenalan wajah ini bukan pertama kalinya diterapkan untuk masyarakat umum.

Kepolisian China telah menerapkan teknologi ini untuk mengawasi masyarakat dan mencari pelaku kejahatan. Langkah ini membuahkan hasil dengan penangkapan tersangka penjahat berusia 31 tahun diantara 60 ribu orang pada konser di gedung Nanchang International Sport Center.

{Baca juga: Microsoft Ingin Ada Regulasi untuk Teknologi Pengenalan Wajah}

Pada penangkapan ini, Polisi China menggunakan sistem pemantauan awal yang dinamakan “Xue Liang,” atau “Mata Merah,” yang tugasnya memantau pergerakan warga.

Teknologi ini terus dikembangkan di AS untuk beragam keperluan. Misalnya Ticketmaster yang berencana mengganti tiket fisik dan elektronik dengan pemindaian wajah yang terkait dengan tempat duduk pembeli. Jadi di masa depan, bisa saja tiket film bioskop akan memajang foto wajah Anda. [WS/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI