Vodafone
Salah satu operator seluler terbesar di Inggris yakni Vodafone pernah mereasakan jahilnya tangan peretas. Namun tidak seperti Telkomsel dan Indosat, para peretas lebih memilih untuk mengerjai para pelanggan mereka.
Menurut juru bicara Vodafone, kasus yang terjadi pada November 2015 silam ini terjadi dua kali dalam sebulan. Walhasil, sekitar 1.827 data akun pelanggan Vodafone berhasil dimiliki oleh kelompok peretas.
Walhasil, Vodafone memperkirakan para peretas berhasil mendapatkan akses dari kode akun bank pengguna, termasuk empat digit angka terakhir dari akun bank mereka, tak terkecuali nama dan nomor ponselnya. Kejadian ini memperlihatkan adanya upaya untuk melakukan penipuan dengan meretas data mereka dari akun Vodafone.
Globe Telecommunications
Aksi demonstrasi warga terhadap operator selular juga pernah dialami oleh Globe Telecommunications. Para peretas melakukan aksi deface laman resmi salah satu operator seluler terbesar di Filipina tersebut untuk melayangkan protes.
Namun berbeda dengan Telkomsel, para peretas yang menamakan dirinya sebagai Blood Security Hackers lebih mengeluhkan soal layanan. Pasalnya, mereka dinilai menyediakan koneksi internet yang buruk.