Telset.id – XL mengumumkan rencana untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue) guna menggalang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar USD 500 juta.
Penggalangan dana ini memungkinkan semua pemegang saham XL untuk berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan.
Untuk menunjukkan komitmennya yang terus menerus selaku pemegang saham utama dari XL, Axiata Group, yang saat ini memiliki sekitar 66,4% saham XL, telah mengungkapkan rencananya untuk sepenuhnya mengambil haknya secara pro rata atas penerbitan saham baru tersebut.
Sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham dalam penerbitan saham baru (rights issue) ini direncanakan akan dijamin sepenuhnya oleh pembeli siaga.
Atas rencana rights issue, Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini mengatakan, bahwa telah melihat kemajuan yang signifikan dan mendapatkan momentum atas agenda transformasi yang telah XL jalankan sejak 2015.
Menurutnya, XL telah menjalankan berbagai inisiatif pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management Initiatives) untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan dan mengurangi resiko dan dampak valuta asing.
“Rights issue merupakan langkah penting untuk memperkuat fondasi kami dalam menyongsong agenda transformasi berikutnya. Dana dari rights issue akan kami gunakan untuk membayar kembali pinjaman US dollar kepada pemegang saham,” kata Dian Siswarini.
Rights issue harus terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”), yang dijadwalkan 10 Maret 2016, serta persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran yang sebelumnya harus disampaikan oleh XL.
Proses ini diharapkan selesai pada semester pertama 2016. Harga saham akan ditentukan dan ditetapkan secara bersama oleh XL Axiata dan para pembeli siaga. Diskon harga saham diperkirakan tidak lebih dari 20% TERP pada tanggal penetapan harga.
Ketentuan atas penerbitan saham baru termasuk harga saham yang terkait dengan penawaran dan jumlah saham yang ditawarkan akan diumumkan pada waktunya.
Credit Suisse dan Mandiri Sekuritas telah ditunjuk sebagai penasihat keuangan untuk proses penerbitan saham baru ini. [HBS]