Xiaomi Ingin Hilangkan Charger

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Xiaomi chargerJAKARTA – Harga yang kian murah membuat pertumbuhan smartphone di dunia melonjak drastis. Imbas dari perkembangan ini ada semakin menumpuknya “sampah elektrionik”. Menariknya, isu sampah elektronik ini dijadikan pertimbangan oleh bos Xiaomi untuk menghilangkan aksesoris charger dari dus smartphone Xiaomi.

Sementara ledakan penjualan smartphone menjadi kabar baik bagi para produsen gadget, di sisi lain hal itu menjadi berita buruk bagi lingkungan. Limbah elektronik yang kian menumpuk dari hari ke hari menjadi masalah serius yang harus dihadapi sejumlah negara, terutama di negara-negara dengan jumlah penduduk yang besar, seperti Tiongkok, India dan tentu saja, AS.

Sebagian besar perangkat pintar ini dilengkapi dengan charger standar. Charger yang sebetulnya masih berfungsi dengan baik tersebut akhirnya tersimpan di dalam laci meja, karena pengguna biasanya lebih suka memakai charger dari smartphone barunya. Alhasil, charger-charger lama itu tidak terpakai lagi dan hanya menjadi limbah elektronik.

Melihat masalah tersebut, CEO Xiaomi, Lei Jun mengungkapkan rencananya yang sedang mempertimbangkan untuk menghilangkan charger dari produk smartphone Xiaomi di masa mendatang. Lei Jun berdalih rencana tersebut bisa mengatasi masalah ledakan jumlah limbah perangkat elektronik di dunia yang hingga kini belum bisa terselesaikan.

Bos Xiaomi ini pun coba mengutarakan idenya tersebut lewat akun Weibo pribadinya Lei Jun bertanya kepada para follower-nya, “Apakah mereka bersedia jika di masa mendatang produk smartphone Xiaomi dirilis tanpa dilengkapi charger?”

Lei Jun juga mengatakan bahwa jika pengguna masih ingin untuk menggunakan charger dari Xiaomi, mereka bisa membelinya secara terpisah via website resmi Xiaomi, dimana setiap unit charger standar dipatok seharga 10 yuan atau sekitar Rp 20 ribu.

Rencana Lei Jun ini langsung mendapat penolakan dari pelanggannya. Sebagian besar tidak setuju dan mengatakan itu hanyalah akal-akalan Xiaomi untuk menekan biaya produksi. Lei Jun dianggap hanya menggunakan isu penyelamatan lingkungan untuk memuluskan rencananya tersebut.

Para pengguna berpendapat bahwa sebuah produk ponsel harus disertai charger standar asli perangkat tersebut. Rencana Lei Jun itu dinilai akan berpotensi menimbulkan masalah baru, yakni meningkatnya peredaran charger palsu yang justru malah membahayakan pengguna.

Hal penting lainnya yang disoroti para pengguna adalah mereka khawatir kalau Xiaomi akan menolak garansi pelanggan jika mereka diketahui menggunakan charger merk lain, bukan charger standar dari Xiaomi.

Bos Xiaomi ini sepertinya harus berpikir ulang jika benar-benar ingin menjalankan rencananya, karena ternyata sebagian besar pelanggannya menolak mentah-mentah usulan untuk menghilangkan charger dari paket penjualan sebuah smartphone. Bagaimana menurut Anda? [HBS]

 

 

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI