Telset.id, Jakarta – NASA boleh berbangga terhadap salah satu astronot perempuan mereka. Pada Sabtu (28/12), Christina Koch mencatat rekor sebagai satu-satunya astronot perempuan yang paling lama tinggal di luar angkasa.
Dilansir Telset.id dari CNET pada Senin (30/12/2019), Christina Koch telah tinggal selama 289 hari di Stasiun Luar Angkasa atau ISS.
Misi Koch sendiri adalah untuk mempelajari bagaimana perjalanan ruang angkasa jangka panjang berdampak pada tubuh manusia. Segala informasi darinya bisa menjadi sangat penting ketika NASA untuk meninjau pengiriman astronot ke Mars.
Ini bukan satu-satunya prestasi Koch di luar angkasa. Pada bulan Oktober 2019, Koch dan Jessica Meir merupakan wanita yang yang mendapat kesempatan berjalan di luar angkasa. Ketika itu, mereka berjalan ke luar untuk memperbaiki kontrol power yang rusak di ISS.
{Baca juga:Â Cara Unik Para Astronot Rayakan Natal di Luar Angkasa}
“Harapan No. 1 saya untuk tonggak ini adalah rekor dilampaui lagi secepat mungkin. Karena itu berarti bahwa kami terus mendorong batas-batas yang ada” ucapnya.
Koch memiliki latar belakang sebagai insinyur listrik NASA. Ia mulai bekerja pada instrumen ilmiah untuk beberapa misi badan antariksa.
Lalu, Koch diangkat menjadi astronot pada 2013. Walaupun menjadi perempuan yang paling lama tinggal di luar angkasa, namun Koch tidak puas. Dirinya tidak keberatan menjadi perempuan pertama yang menginjakan kaki ke Bulan.
“Sangat penting untuk tidak menolak ide inovatif, bahwa setiap orang memiliki peran, dan setiap orang memiliki tempat di meja saat kita bergerak maju,” kata Koch.
{Baca juga:Â Robot Cerdas Ini Temani Astronot saat Galau di Luar Angkasa}
Perlu diketahui bahwa Koch baru bisa kembali pada tanggal 6 Februari 2020. Selain itu rekor manusia yang tinggal di luar angkasa masih dipegang oleh Scott Kelly yang merupakan astronot pria yang tinggal selama 340 hari di luar angkasa. (NM/FHP)
