Wanita Ini Selamatkan 15 Nyawa Setelah Terima SMS Misterius

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Seorang wanita anggota dari sebuah grup amal Help Refugees bernama Liz Clegg dibuat terkejut dengan oleh sebuah pesan SMS yang masuk ke ponselnya. Meski ditulis dalam bahasa Inggris yang agak sulit dimengerti, namun Clegg yakin pengirim pesan misterius ini membutuhkan pertolongan.

I ned halp darivar no stap car no oksijan in the car no signal iam in the cantenar. Iam no jokan valla,” demikian isi pesan SMS yang diterima Clegg.

Wanita berusia 50 tahun yang sedang menghadiri sebuah konferensi di kota New York, AS, Kamis minggu lalu itu mendapati pesan SMS itu berasal dari ponsel yang ia berikan pada anak-anak di Calais, Perancis.

Clegg coba mengartikan pesan tersebut dan berkesimpulan isi pesan itu sebagai upaya meminta pertolongan dari seseorang yang sedang dalam situasi darurat.

Pesan yang dikirimkan itu kira-kira maksudnya begini: I need help. The driver won’t stop the car. No oxygen in the car. No signal. I’m in a container. I am not joking.

Atau kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia: “Saya butuh bantuan. Pengemudi tidak mau menghentikan mobil. Tidak ada oksigen di dalam mobil. Tidak ada sinyal. Saya di dalam kontainer. Saya tidak bohong”.

Menurut Clegg, pesan yang dikirim itu berasal dari salah satu ponsel yang diberikan Help Refugees ke anak-anak pengungsi Timur Tengah di sebuah kamp di Calais, Perancis.

Setelah coba ditelpon oleh Clegg, pesan SMS itu ternyata dikirimkan oleh seorang anak 7 tahun asal Afghanistan bernama Ahmed. Dia mengaku sedang berada dalam sebuah truk kontainer menuju Inggris.

Clegg kemudian menelepon Help Refugees, sebuah yayasan yang berbasis di London dan diterima oleh Tanya Freedman. Tak menunggu lama, Freedman kemudian langsung menghubungi pihak kepolisian.

Polisi kemudian melacak keberadaan para korban, yang ternyata berada di dalam truk yang sedang berhenti di pom bensin di sekitar Lecestershire. Polisi langsung menggrebek truk kontainer tersebut dan mendapati Ahmed dan 14 imigran lainnya sedang disekap dalam kondisi sulit bernafas.

Ahmed dan 14 orang lainnya yang ada di dalam truk kontainer itu merupakan korban human trafficking, yang coba diselundupkan dari Perancis ke Inggris. Untungnya semua korban selamat dan segera diberikan pertolongan. Polisi mengatakan tidak ada korban yang perlu dirawat di rumah sakit.

Polisi kemudian menangkap satu orang yang menjadi tersangka tindakan human trafficking. Dua orang lainnya digiring ke kantor polisi karena memasuki negara secara ilegal. Sementara sang bocah, Ahmed, masih dalam perlindungan pihak kepolisian.

“Luar biasa, seorang bocah 7 tahun tahu hidupnya dalam bahaya, dan punya kesadaran untuk melakukan sesuatu dan mengirimkan informasi sehingga bisa menyelamatkan dirinya dan orang lain,” kata Freedman, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (10/4/2016). [HBS]

 

SourceNYP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI