Telset.id, Jakarta – Pernahkah Anda membayangkan bisa asyik ngobrol dengan teman-teman chatting Anda di luar angkasa? Semua itu sekarang bisa Anda lakukan dengan sebuah aplikasi sosial media baru yang dirancang khusus untuk penggemar virtual reality. Aplikasi ini bernama “vTime”.
Kemajuan teknologi akan membuat kita “semakin gila”. Anda kini tak lagi hanya bisa bergaul dengan teman-teman Anda dalam kehidupan nyata, tapi juga bisa menghabiskan waktu dengan mereka di luar angkasa atau di puncak Gunung Everest yang super dingin. Semua itu dapat Anda rasakan dengan menggunakan aplikasi vTime.
vTime merupakan aplikasi jejaring sosial virtual realitity (VR) pertama di dunia, yang dikembangkan oleh Starship Group, sebuah perusahaan yang khusus merancang produk VR. Aplikasi ini resmi diluncurkan pada 11 Maret 2016 lalu, dan dapat dijalankan via Google Cardboard dan Samsung Gear VR.
Jejaring sosial VR ini memungkinkan Anda membuat avatar virtual dan bisa berinteraksi dengan 1-3 pengguna lain di 12 macam dunia maya yang berbeda. Anda dapat membuat chatroom dan mengundang teman-teman Anda.
Anda juga bisa memanfaatkan sistem untuk memasangkan Anda dengan pengguna lain secara acak yang disebut Random Match. Perusahaan mengatakan saat ini vTime telah memiliki puluhan ribu pengguna di 150 negara.
Untuk sementara, aplikasi ini hanya menawarkan kemampuan untuk duduk dan bicara dengan orang lain saja, tidak lebih. Namun disebutkan vTime memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan teknologi virtual reality di masa mendatang.
Ya, dengan aplikasi ini, kedepannya para pengguna bisa menikmati berbagai pengalaman baru yang sebelumnya tak bisa dirasakan di kehidupan nyata. Contohnya, berpetualang bersama teman-teman ke luar angkasa atau kembali ke zaman Jurasic Park.
“Kami ingin fokus pada komunikasi dan menemukan cara baru dan unik untuk berkomunikasi dalam VR,” kata direktur Starship Clemens Wangerin, seperti dikutip dari Quartz.
Wangerin mengungkapkan, bahwa mereka akan terus meningkatkan kemampuan vTime secara bertahap, baik dari segi tempat interaksi antar pengguna, juga kualitas audio yang semakin realistis.
Tak hanya itu, layanan ini juga membuka kemungkinan untuk dipakai dalam keperluan komersil, misalnya untuk mewadahi pertemuan antara pasien dan dokter langganan yang biasa menangani perawatan.
Wangerin mengatakan bahwa ke depan vTime akan menambahkan dukungan untuk seluruh produk headset VR yang rilis di pasaran, termasuk Oculus Rift, HTC Vive, serta PlayStation VR.
Well, teknologi virtual reality memang diyakini akan menjadi trend di masa depan. Bahkan perusahaan investasi perbankan Goldman Sachs memprediksi virtual reality dan augmented reality dapat menjadi bisnis menggiurkan dengan nilai USD 80 miliar pada 2025.
Tak heran, raksasa teknologi seperti Facebook, Samsung, dan HTC sudah mulai membuat headset VR, dan dijadwalkan akan mulai dirilis akhir tahun ini. Google dan Apple juga dikabarkan tertarik untuk terjun ke bisnis VR.[HBS]