Telset.id, Jakarta – Virus corona bakal bisa dideteksi saat pengguna bersin di smartphone. Virus Corona dideteksi smartphone ini mengguna sensor kecil yang akan menampilkan hasilnya hanya dalam waktu 60 detik.
Profesor teknik Universitas Utah, Massood Tabib-Azar, memimpin tim peneliti untuk mengembangkan perangkat seperempat ukuran yang dapat dicolokkan ke port pengisian daya smartphone.
{Baca juga: Obat Covid-19 Ditemukan, Tapi Punya Efek Samping}
Dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (19/5/2020), perangkat tersebut akan menguji partikel air liur untuk virus corona. “Sensor mendeteksi jika seseorang bernapas, batuk, atau bersin,” terangnya.
Kalau ternyata terdeteksi Covid-19, tambah Tabib-Azar, akan ada untaian DNA di sensor yang kemudian mengikat protein virus. Selanjutnya, bakal terpicau hambatan listrik yang menandakan hasil positif.
“Sensor akan berubah warna atau secara visual menunjukkan Virus Corona dideteksi smartphone sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang,” kata Tabib-Azar.
Ia mengatakan bahwa perangkat itu bisa tersedia dalam waktu tiga bulan ke depan. Ia sudah membuat prototipe sensor setahun lalu untuk membantu mendeteksi virus Zika yang ditularkan nyamuk.
Tabib-Azir, yang dianugerahi hibah Respon Cepat Yayasan Sains Nasional untuk mengembangkan perangkat baru, menyebut bahwa perangkat tersebut diproduksi dengan biaya murah dan bekerja efektif.
Sebelumnya, seorang dokter bernama Jacob Glanville percaya bahwa dalam waktu beberapa bulan ke depan obatnya akan ditemukan.
Seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Selasa (7/4), dokter bernama Jacob Glanville percaya bahwa dalam waktu beberapa bulan ke depan, kemungkinan besar ada rencana perawatan untuk kasus Covid-19.
{Baca juga: Obat Covid-19 Baru Siap September 2020?}
Glanville adalah pendiri sekaligus CEO perusahaan biotek bernama Distributed Bio. Ia juga anggota Dewan Penasihat Ilmiah untuk program bioteknologi UCSF. Baru-baru ini, ia nongol dalam film dokumenter Netflix.
Tak cukup, Glanville pun dikenal karena penelitiannya untuk vaksin flu universal. Nah, kepada publik, Glanville mengklaim bahwa perusahaannya telah mengembangkan pengobatan potensial untuk penanganan Covid-19. (SN/HBS)