Telset.id, Jakarta – Peneliti siber Microsoft dan Google menemukan celah keamanan baru yang mempunyai efek lebih berbahaya ketimbang Spectre dan Meltdown. Celah keamanan tersebut berjenis Speculative Store Bypass atau Variant 4.
Dilaporkan Daily Mail, Variant 4 sebenarnya masih satu kelompok dengan Spectre dan Meltdown. Namun, kualifikasi ancamannya masuk tingkat menengah. Sebab, Variant 4 bisa diperbaiki melalui seperangkat tambalan atau patch.
Kendati demikian, Variant 4 punya kemampuan membaca riwayat kebiasaan pengguna perangkat. Teknik tersebut kemudian dipakai oleh peneliti Microsoft dan Google untuk mengungkap data-data dan kebiasaan pengguna yang tersimpan di memori tanpa terproteksi.
Sebelumnya, celah keamanan di Spectre dan Meltdown telah membuat peretas berhasil mengakses data penting, termasuk kata sandi. Spectre dan Meltdown sempat menyerang prosesor besutan Intel, ARM, dan AMD di laptop dan perangkat ponsel.
Menurut laporan, kemunculan varian baru Spectre sejatinya sudah diprediksi oleh majalah komputer asal Jerman. Kala itu, disebutkan bahwa bakal ada generasi terbaru bug yang ditemukan di chip Intel. Lalu, bagaimana tanggapan pihak Intel?
Baca juga: Dua Bug di Prosesor Intel Ancam Jutaan Perangkat
Wakil Presiden Eksekutif Bidang Keamanan Intel, Leslie Culbertson, mengaku telah melakukan perbaikan perangkat keras maupun perangkat lunak guna menghadapi serangan Variant 4. Jadi, sebutnya, pembaruan keamanan tidak akan berpengaruh terhadap performa prosesor Intel.
Intel, AMD, dan ARM juga memastikan telah menyiapkan tambalan untuk menekan kemungkinan kasus Spectre terulang. Intel dan ARM yakin tambalan tersebut bisa menurunkan performa prosesor, masing-masing sekitar dua hingga delapan persen dan satu hingga dua persen. [SN/HBS]
Sumber: Dailymail