Telset.id, Jakarta – Valve telah meluncurkan pembaruan yang cukup signifikan dengan menghadirkan fitur pendeteksi konten game buatan AI di layanan Steam.
Pembaruan ini juga menjadi langkah yang dilakukan raksasa penyedia game di tengah perbincangan penggunaan teknologi AI di sektor game.
Dalam pendekatan baru ini, perusahaan akan menerapkan pendeteksian penggunaan AI dalam game yang tersedia di layanannya.
BACA JUGA:
- Valve Tidak Beri Dukungan Counter-Strike 2 di Windows Jadul dan Mac
- Valve Tolak Game Buatan AI yang Langgar Hak Cipta
Seperti yang dikutip Telset dari Gizmochina, para pengembang game diharuskan menjelaskan bagaimana AI diintegrasikan dan mekanismenya di dalam game yang dibuatnya.
Secara detail, Valve akan membedakan mana konten yang dibuat dengan AI generatif sebelumnya dan AI yang dibuat secara langsung. Ini juga akan mengawasi agar layanannya tidak menampilkan konten ilegal.
Salah satu contoh dalam pendeteksian ini adalah game yang berjudul Infestation Origins, game ini menghadapi tuduhan penggunaan AI generatif pada tahap awal.
Namun, dengan fitur pendeteksi game buatan AI di Steam ini akan memungkinkan halaman toko yang lebih transparan agar pengguna mendapatkan informasi lengkap tentang game yang dibelinya.
Di sisi lain, Steam akan memiliki sistem yang bisa dimanfaatkan gamers untuk melaporkan konten ilegal apa pun yang ditemukannya di dalam game yang dibuat dengan AI secara langsung.
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi AI generatif telah menimbulkan diskusi mengenai bagaiamana etika penggunaannya di industri game.
Ini juga membuat kekhawatiran bukan hanya di kalangan gamers saja, melainkan para pengisi suara video game juga merasa khawatir, mengingat adanya kesepakatan SAG-AFTRA dengan studio AI.
Dari sisi pengembang game, AI bisa menjadi opsi untuk merancang sebuah game dengan biaya yang lebih rendah dan pengembang bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak, namun hal ini pun menjadi bahan perdebatan.
Valve sendiri mengakui bahwa memahami dan beradaptasi dengan AI di dalam game membutuhkan waktu, dan perusahaan menyatakan penyesalan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan pengembang, namun menekankan untuk tidak mengambil keputusan secara terburu-buru.
BACA JUGA:
- Valve Mulai Jual Steam Deck Refurbish, Harga 20% Lebih Murah
- Steam Deck 2 Bakal Rilis 2025, Punya Baterai Lebih Awet?
Tetapi, Valve juga telah membatasi konten seksusal untuk pengguna dewasa yang dibuat dengan AI yang dihasilkan secara langsung, yang mana ini juga menunjukan bahwa perusahaan tetap waspada dalam menerapkan kebijakan di layanan Steam-nya. [FY/IF]