Twiter Juga Larang Iklan Cryptocurrency

Telset.id, JAKARTA – Ikuti Jejak Facebook dan Google, Twitter kabarnya juga akan melarang iklan untuk produk terkait mata uang digital alias Cryptocurrency.

Jejaring sosial tersebut dikabarkan akan mengikuti langkah yang sudah dimuai seluruh dunia untuk melarang iklan penawaran koin awal, dompet kripto dan penjualan token kripto dalam dua minggu ke depan.

Platform media sosial ini mungkin juga melarang iklan untuk pertukaran kripto dengan beberapa pengecualian terbatas. Ini sesuai dengan kebocoran yang terlihat, seperti dilansir halaman engadget.com, Senin (19/3/2018)

Namun perusahaan tersebut mengatakan tidak ada komentar pada saat ini, terkait rencana pelarangan iklan itu.

Baca juga: Mulai Juni, Google Larang Iklan Terkait Kripto

Tipsters juga tidak memberikan alasan tepat dari rencana Twitter itu. Kemungkinannya, sama dengan rekan situsnya tersebut, yakni tidak ingin secara sadar menempatkan penggunanya pada risiko.

Banyak penjualan ICO dan token memiliki prospek yang tidak jelas dan dalam kasus terburuk adalah penipuan bermodus “ambil uangnya dan kabur”.

Jika hal itu ditambahkan dengan ancaman hacker, hasilnya adalah peluang nyata investor kehilangan uang, dengan sedikit jalan keluar jika segala sesuatunya menjadi buruk.

Mungkin akan lebih banyak peraturan terkait kripto yang akan dibuat, tapi itu tidak banyak memberikan kenyamanan bagi Twitter, Google dan pihak lain yang menghadapi tekanan untuk melindungi penggunanya.
Sementara itu, pasar kripto tetap menjadi daerah perbatasan liar.

Sebelumnya, Alphabet Inc menyatakan akan melarang iklan mata uang digital (cryptocurrency) atau uang kripto dan konten terkait mulai Juni mendatang.

Dalam kebijakan baru ini,  anak usaha Google itu akan melarang iklan untuk produk keuangan yang tidak diatur atau spekulatif seperti opsi biner, kripto dan taruhan antara spread finansial.

Baca juga: Semua Akun Twitter akan Punya Centang Biru

Dalam postingan blog yang terpisah, Google mengatakan bahwa pihaknya telah menghapus 3,2 miliar iklan yang melanggar kebijakan periklanannya pada 2017, hampir dua kali lipat jumlah iklan yang dihapusnya pada 2016.

“Meningkatkan pengalaman iklan di seluruh web, apakah itu menghapus iklan berbahaya atau iklan yang mengganggu, akan terus menjadi prioritas utama kami,” kata Director of Sustainable Ads Scott Spencer, seperti dilansir halaman channelnewsasia.com, Rabu (14/3).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI