Telset.id, Jakarta – Teknologi IoT semakin berkembang pesat, termasuk di Indonesia. Menurut Asia IoT Business Platform, ada tiga sektor yang makin maju dengan IoT. Apa saja?
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 265 juta jiwa dan meraih pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen setiap tahun, Indonesia dipastikan masih menjadi tujuan investasi yang menjanjikan, khususnya dalam hal teknologi.
Direktur Asia IoT Business Platform Irza Suprapto mengatakan faktor tersebut menjadikan Indonesia memiliki peluang besar dalam penyebarluasan manfaat perangkat berteknologi internet alias IoT bagi proses bisnis di dalam negeri.
Terlebih, saat ini ada lebih banyak sektor yang spesifik dalam perekonomian yang akan mendapatkan manfaat dalam penggunaan teknologi IoT.
“Sebagai contoh, diperkirakan bahwa pada 2030, industri otomotif akan memproduksi 46 juta kendaraan, sektor utilitas akan membangun 83 juta rumah bagi 300 juta penduduk, sementara 57 juta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi,” ujar Irza di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Menurut Irza, perkembangan IoT dikalangan pelaku bisnis dan industri tidak lepas dari dorongan pemerintah, melalui pengimplementasian roadmap Industri 4.0.
Dengan slogan Making Indonesia 4.0 yang bertujuan memperkuat daya saing perekonomian Indonesia, laju penggunaan IoT diyakini semakin melesat.
{Baca juga: 83 Persen Bisnis di Indonesia Mulai Jalankan IoT}
Untuk menunjang perkembangan IoT, kata dia, pihaknya kembali menggelar AIBP edisi ke-25 di Jakarta dengan berbagai diskusi yang relevan bagi pengembangan teknologi dalam perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia.
Diskusi ini rencananya dihadiri pembicara-pembicara penting dari tiga segmen yaitu Badan pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia dan pemerintahan daerah.
Perusahaan telekomunikasi lokal antara lain Telkom, Indosat Ooredoo dan XL Axiata dan Perusahaan lokal seperti Angkasa Pura, Bank Permata, Cikarang Dry Port, Lippo Karawaci, Perusahaan Listrik Negara, Puninar Logistics, Shopee Indonesia, Sinar Mas Group dan lainnya.
“Kami sangat positif tentang perkembangan di Indonesia dan kami telah melihat langkah yang diambil oleh perusahaan lokal selama 2-3 tahun terakhir dalam membangun strategi digitalisasi yang terfokus, supaya mereka bisa bersaing tidak hanya secara lokal, tetapi juga regional,” jelas Irza.
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan diluar bisnis, sebenarnya IoT juga sudah diimplementasikan di berbagai bidang seperti di peternakan, pertanian dan bahkan kelautan.
Misalnya untuk mengontrol perkembangan hewan ternak, memantau debit air irigasi hingga mendeteksi plankton supaya bisa memberikan hasil laut yang optimal sekali berlayar.
“IoT bisa digunakan untuk berbagai bidang di Indonesia. Gak usah melirik pasar luar negeri, disini saja masih banyak potensi yang bisa digarap,” ungkap dia.
Deputy EGM Big Data, IoT & Research Telkom Komang Budi Arya mengatakan saat ini semakin banyak perusahaan yang mengimplementasikan IoT di berbagai bidang.
Untuk itu perusahaan telekomunikasi lokal akan menyesuaikan layanan mereka agar mendukung upaya negara dalam mendorong perluasan digitalisasi.
“Untuk mendukung visi pemerintah Indonesia, Telkom akan mendorong percepatan bisnis digital enterprise melalui aplikasi teknologi Internet of Things di berbagai sektor,” tutur dia.
{Baca juga: Apa Dampak Media Sosial pada E-commerce?}
Head of IoT & Vertical Apps Solutions di Indosat Ooredoo Hendra Sumiarsa menambahkan dengan besarnya pasar IoT, maka akan ada banyak infrastruktur pendukung yang akan dibangun oleh pemerintah dan perusahaan telekomunikasi.
Untuk itu pihaknya mengaku sedang mempersiapkan berbagai fasilitas tersebut agar tetap menjadi pemimpin dalam digital telecommunication.
“Kami yakin bahwa pemanfaatan IoT di area Intelligent Transport & Logistics Sytem, Industry 4.0, dan Smart City akan mendorong pertumbuhan bisnis, ekonomi dan masyarakat yang lebih baik,” pungkas dia. [WS/HBS]