Telset.id, Jakarta – Ahli waris seorang konsumen asal Florida, Amerika Serikat, menggugat Tesla. Alasannya, mobil listrik Tesla Model S terbakar, dan menyebabkan remaja yang menumpanginya tewas seketika.
Dilansir Telset.id dari Business Insider, Kamis (10/01/2019), keluarga korban menuduh bahwa baterai mobil listrik Tesla bermasalah. Mereka menilai, Elon Musk cs telah lalai karena tidak menyematkan alat khusus pembatas kecepatan maksimal di mobil.
Menurut gugatan yang dilayangkan, Edgar Monserratt Martinez yang masih berusia 18 tahun menjadi penumpang di kursi depan Tesla Model S buatan 2014. Mobil tersebut dikendarai oleh orang lain bernama Barrett Riley.
{Baca juga: Bermodal Tablet, Pencuri dengan Mudah Gondol Tesla Model S}
Riley mengemudikan Tesla Model S hingga mencapai kecepatan 186 kilometer per jam. Nahas, mobil menabrak dinding, lalu menabrak tiang di seberang jalan yang mengakibatkan mobil listrik tersebut terbakar yang mengakibatkan putra Monserrat, Edgar Monserratt Martinez, pun tewas.
Dua bulan sebelum kecelakaan, Riley ditilang gara-gara ngebut menggunakan mobil yang sama. Orangtuanya meminta Tesla memasang pembatas kecepatan. Namun, pembatas kecepatan dihilangkan tanpa sepengetahuan orangtua Riley.
Dalam gugatannya, Monserratt berpendapat bahwa Tesla lalai dengan menghilangkan pembatas kecepatan. Pengacara keluarga mengklaim bahwa mobil yang terbakar tersebut memang sudah cacat dan berbahaya, karena baterainya yang tidak dilindungi.
{Baca juga: Oh Tidak! Sebuah Robot Meledak Tiba-tiba saat Kirim Barang}
“Baterai Tesla Model S rentan terbakar dan tidak bisa dipadamkan tepat waktu. Setidaknya, ada selusin kasus serupa di seluruh dunia. Baterai Tesla Model S terbakar saat kecelakaan,” kata pengacara keluarga, Philip Corboy Jr. (SN/FHP)