Telset.id, Jakarta – Seorang perempuan di North Carolina, Amerika Serikat, terinfeksi corona meski melakukan karantina di rumah selama tiga minggu menjelang diagnosis pada Kamis (9/4/2020) lalu.
“Kenyataan ini adalah yang paling sakit yang pernah saya hadapi. Kondisi ini merupakan yang paling menakutkan yang pernah saya alami. Saya benar-benar takut,” kata Rachel Brummert, nama perempuan itu.
{Baca juga: Pelacak Ini Bantu Temukan Situs Lab Uji Corona Terdekat}
Brummert, yang menderita kelainan autoimun, mengaku kali terakhir meninggalkan rumah pada pertengahan Maret 2020 lalu untuk pergi ke apotek. Bisa jadi, pada momen tersebut ia terinfeksi corona.
Paham punya kelainan autoimun, sebagai tindakan pencegahan, Brummert menjaga jarak dari orang lain, termasuk sang suami. Dikutip Telset.id dari New York Post, Senin (13/4/2020), mereka tinggal di kamar terpisah.
Pada satu kesempatan, seorang wanita yang sejak dinyatakan positif Covid-19 menurunkan barang belanjaan di depan pintu rumah Brummert. Brummert menyatakan sama sekali tak melakukan kontak dengannya.
“Tapi, saya mengambil tas makanan dari teras tanpa sarung tangan. Saya benar-benar berpikir telah melakukan semua protokol dengan benar. Faktanya, saya terinfeksi,” Brummert coba menjelaskan secara ilmiah.
Kepada keluarga dan orang-orang terdekat, ia mencoba mengungkapkan kondisi terkini melalui layanan online. Brummert mengaku belum pernah mengalami hal seperti ini. “Saya terserang flu monster,” tukasnya.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat telah mendekati angka 86.000. Anak-anak muda akhirnya mulai sadar lebih rentan terpapar virus corona daripada yang diperkirakan.
Menurut laporan, ada hampir 2.500 kasus di negara bagian dan 29 orang telah meninggal. Jumlah kasus itu telah tumbuh sekitar 1.250 sejak awal minggu ini. Sulit untuk mengatakan apakah angka-angka tersebut diperburuk oleh kelompok pesta musim semi yang mengabaikan peringatan.
Sebelumnya, sebuah startup teknologi bernama SafetyWing meluncurkan situs online bernama Flatten the Curve yang memusatkan informasi tentang penyebaran virus corona atau Covid-19 di dunia, dan apa yang dilakukan oleh masing-masing negara yang terdampak dalam mengurangi pandemi.
{Baca juga: Pelancong “Idiot” Berpotensi Sebar Virus Corona di AS}
SafetyWing, startup asal Amerika Serikat dan Norwegia ini mengembangkan situs berisi peta interaktif soal wabah voris corona yang diperbarui setiap hari. Selain itu, situs tersebut pun menampilkan 250 negara yang berurusan dengan Covid-19.
Pengguna dapat mengklik suatu negara atau mencarinya dari kotak di sudut kanan atas Flatten the Curve. Nantinya, muncul statistik terbaru tentang jumlah infeksi, kematian, dan kasus pulih. Ketika mengklik dan mencari New York misalnya, menu informasi muncul menampilkan fakta terbaru. [SN/HBS]