Surakarta – Tidak semua pita frekuensi 850 MHz dimanfaatkan oleh operator sehingga kurang optimal. Melihat hal tersebut, Telkomsel ingin memanfaatkan frekuensi di pita 850MHz yang tidak terpakai untuk dimanfaatkan implementasi teknologi 3G dan LTE.
“Bukan hanya Flexi, tapi operator lain pun tidak memanfaatkan semua pita frekuensi 850 MHz, sehingga kurang optimal,” kata Direktur Utama Telkomsel, Alex J. Sinaga di sela acara uji jaringan Telkomsel di Solo, Jumat (28/6).
Menurutnya, spektrum refarming di 850 MHz yang sebelumnya digunakan oleh Telkom Flexi dan sekarang menjadi Wifi Indonesia, akan dimanfaatkan untuk memperkuat akses 3G di Indonesia bagian timur.
Spektrum ini, jelas Alex, akan cocok diimplementasikan untuk kawasan timur Indonesia, karena akan lebih efektif dengan jangkauan lebih luas. “Bisa lebih efektif karena tingkat kepadatan penduduk di timur Indonesia lebih rendah dibanding kota-kota besar di Pulau Jawa,” imbuhnya.
Tak hanya milik Flexi, tapi Telkomsel juga berkeinginan memanfaatkan frekuensi di pita 850MHz yang tidak terpakai secara maksimal oleh operator lain. “Kami mengajukan diri jadi pengelola frekuensi operator fixed wireless access (FWA) yang tidak terpakai di sejumlah daerah untuk digunakan teknologi 3G dan bahkan LTE,” ujarnya.
Namun, keinginan Telkomsel untuk memanfaatkan pita 850MHz untuk 3G dan bahkan LTE nampaknya masih perlu waktu, karena pita tersebut sudah dimanfaatkan oleh operator FWA termasuk Flexi.
Selain di pita 850Mhz, Telkomsel juga ingin mengembangkan LTE di pita 1.800MHz mengingat sebagian besar negara di dunia telah mengimplementasikannya di pita tersebut.
Dia menyebutkan, Telkomsel memiliki lebar pita 22,5Mhz di pita 1.800MHz, dan selama ini dimanfaatkan seluruhnya untuk 2G. “Seiring dengan menurunnya 2G, maka sekarang saat yang tepat untuk menggelar LTE di pita tersebut,” ucapnya.
Alex juga mengungkapkan, Telkomsel telah mengantongi izin dari Kementerian Kominfo untuk menyediakan layanan LTE di pita 1.800MHz dalam ajang Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua, Bali pada 1-8 Oktober 2013 mendatang.[HBS]