Telset.id, Jakarta – Xiaomi dikabarkan telah mendapatkan pinjaman dana segar sebesar $1 miliar atau sekitar Rp 13,3 triliun dari 18 bank yang tersebar di dataran Eropa, China, Timur Tengah, India, Hongkong dan Taiwan dalam perjanjian pinjaman sindikasi selama tiga tahun.
Dilansir dari Tech Crunch, pinjaman yang besar itu akan digunakan oleh Xiaomi untuk mengembangkan ekspansi internasional yang sebelumnya sudah mencapai lebih dari 20 negara serta membangun jaringan toko-toko resmi untuk menjual berbagai produknya secara offline.
[Baca Juga: Siap Hadang Oppo dan Vivo, Xiaomi Akan Perkenalkan Sub-Brand Baru]
Hingga saat ini sendiri, Xiaomi telah memiliki 149 Mi Home (toko resmi Xiaomi) di wilayah China. Kabarnya, perusahaan yang dibangun oleh Lei Jun itu akan memulai ekspansi toko offline mereka ke wilayah India dengan membangun 100 Mi Home dalam jangka waktu dua tahun ke depan.
Boleh diakui memang jika Xiaomi “telah” dalam menerapkan strategi penjualan secara offline, sehingga perusahaan ini akhirnya dihimpit oleh berbagai pesaingnya seperti Vivo dan Oppo yang memang memiliki jaringan offline yang kuat.
[Baca Juga: Xiaomi Akan Membuka 2000 ‘Mi Home Store’ di 2020]
Menurut Xiaomi Senior Vice President Global, Wang Xiang dalam sebuah wawancara bahkan mengatakan jika Xiaomi juga akan memulai berfokus pada negara di luar China untuk berubah menjadi perusahaan smartphone global dengan masuk ke beberapa negara seperti Filipina, Eropa Timur, Rusia, UEA, Mesir dan bahkan memiliki rencana untuk membangun fasilitas manufaktur di Indonesia. (FHP/MS)