Telset.id, Jakarta – Dalam upaya mendukung pemerintah dalam memeratakan akses layanan telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia, Telkomsel berkomitmen untuk terus menggelar infrastruktur jaringan hingga ke pelosok Negeri.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, bahwa Telkomsel yakin komunikasi merupakan alat yang paling efektif untuk mempersatukan Nusantara. Sejak awal beroperasi.
“Kami memiliki visi untuk menyatukan Indonesia dengan layanan telekomunikasi agar masyarakat Indonesia bisa saling terhubung kapan pun dan di mana pun,” ujar Ririek.
Lebih lanjut Ririek menambahkan, Telkomsel mendengarkan dan memperhatikan bahwa kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah untuk saling berkomunikasi menggunakan layanan telekomunikasi semakin tinggi.
Untuk itu, melalui proyek Merah Putih, Telkomsel berupaya melayani dan memberikan solusi agar masyarakat di wilayah-wilayah yang belum terjangkau layanan telekomunikasi bisa menikmati layanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia.”
40 BTS Merah Putih yang akan digelar Telkomsel pada tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur. 4 BTS berlokasi di Sumatera, 5 BTS di Nusa Tenggara Barat (NTB), 12 BTS di Nusa Tenggara Timur (NTT), 3 BTS di Sulawesi, 6 BTS di Maluku, dan 10 BTS di Papua.
40 BTS baru ini diharapkan mampu melayani kebutuhan komunikasi sekitar 100.000 warga masyarakat di kawasan tersebut yang sebelumnya kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi.
Teknologi yang diimplementasikan Telkomsel dalam proyek Merah Putih adalah teknologi seluler dengan rekayasa hasil karya anak bangsa dalam memanfaatkan teknologi antena Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) berbasis satelit ditambah dengan teknologi power supply yang menggunakan solar panel system.
Teknologi berkonsep remote solution system pertama di Indonesia bahkan di dunia ini menjadi solusi layanan komunikasi dan informasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan kondisi geografis yang sangat ekstrim sekalipun, seperti pedesaan dan wilayah terluar Indonesia, termasuk wilayah laut. (MS/HBS)