Telset.id, Jakarta – Telkomcel memenangkan tender penggunaan pita frekuensi radio 2300 MHz sebesar 20 Mbps di Timor Leste tahun 2021. Penggunaan frekuensi ini untuk jangka waktu 15 tahun ke depan.
Keputusan itu sesuai dengan penetapan resmi Pemerintah Republik Demokratic Timor – Leste (RDTL) melalui Keputusan Menteri Telekomunikasi dan Transportasi Timor-Leste and/or Badan regulasi frekuensi (ANC) Timor-Leste.
ANC menetapkan Telekomunikasi Indonesia International (TL), S.A. (Telkomcel) sebagai pemenang penggunaan pita frekuensi radio 2300 MHz sebesar 20 Mbps untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler tahun 2021 dalam jangka waktu 15 tahun ke depan.
Baca juga: Telkomcel Hadirkan MyTimor, Aplikasi Ojol di Timor Leste
Dengan tambahan spektrum tersebut, Telkomcel akan meningkatkan kapasitas jaringan seluler dan mendorong akselerasi penggelaran infrastruktur jaringan seluler dan digitalisasi untuk meningkatkan kualitas layanan seluler di seluruh wilayah Timor-Leste.
“Kami bersyukur dan berterima kasih mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Timor-Leste melalui penetapan pemenang seleksi tender pita frekuensi 2300 MHz untuk kapasitas 20 Mbps,” kata CEO Telkomcel, Yogi Rizkian Bahar dalam keterangan pers, Sabtu (14/8/2021).
Yogi menyebutkan, bahwa investasi jangka panjang di Timor Leste ini juga menjadi bukti kongkret dan keseriusan korporasi dengan dukungan penuh dari induk perusahaan, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) selaku pemegang saham mayoritas.
Tambahan bandwidth frekuensi ini juga untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat bisa menikmati layanan dengan kecepatan akses maksimal dan merata.
Baca juga: Telkomsel Tancapkan BTS 4G di Perbatasan Indonesia Timor Leste
Diharapkan dengan tambahan lebar pita 20 Mbps untuk spektrum frekuensi 2300 Mhz ini dapat memperkuat pengembangan layanan broadband dan mendukung proses digitalisasi di seluruh daerah di Timor-Leste.
Selain itu, untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas dan kualitas jaringan broadband untuk mendukung penguatan ekosistem digital di Timor-Leste, termasuk industry kreatif digital, e-commerce, dan mendorong transformasi digital, khususnya di segmen pendidikan, perbankan serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). [HBS]