Telkom Cetak Laba Rp 23,6 T di 2024: Strategi Sukses di Tengah Tantangan Global

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Di tengah gejolak ekonomi global dan persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) justru mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2024. Perusahaan plat merah ini berhasil membukukan laba bersih Rp 23,6 triliun, membuktikan ketangguhannya sebagai pemain utama di sektor digital Indonesia.

Laba Rp 23,6 Triliun: Bukti Ketahanan Bisnis Digital

Telkom menutup tahun 2024 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 150 triliun, tumbuh 0,5% year-on-year (YoY). Angka ini mungkin terlihat moderat, tetapi margin EBITDA yang tetap stabil di 50% (Rp 75 triliun) menunjukkan efisiensi operasional yang luar biasa. Padahal, perusahaan sempat menanggung dampak program Pensiun Dini (ERP) pada kuartal II 2024.

Laba bersih operasional bahkan lebih tinggi, mencapai Rp 24,1 triliun dengan margin 16,1%. Di kuartal IV 2024, kinerja semakin membaik dengan pertumbuhan pendapatan 2,2% quarter-on-quarter (QoQ) menjadi Rp 37,7 triliun dan laba bersih Rp 6 triliun (+1% QoQ).

Data & IT Services: Mesin Pertumbuhan Utama

Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services yang tumbuh 3,5% YoY menjadi Rp 90,5 triliun. Layanan TI, konten digital, dan lonjakan lalu lintas data (data payload) menjadi pendorong utama. “Ini mencerminkan tingginya permintaan digitalisasi di Indonesia,” jelas Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.

Segmentasi bisnis lain juga menunjukkan tren positif:

  • Interkoneksi: Tumbuh 1,3% YoY (Rp 9,2 triliun) berkat layanan suara wholesale internasional.
  • Jaringan & Layanan Telekomunikasi: Melonjak 17,4% YoY (Rp 13,4 triliun), didukung layanan satelit dan managed solutions.

Telkomsel & Mitratel: Pilar Kekuatan Konsumen dan Infrastruktur

Anak usaha Telkom, Telkomsel, mencatat pendapatan Rp 113,3 triliun (+10,7% YoY), dengan Digital Business sebagai penyumbang terbesar (Rp 78,3 triliun). Jumlah pelanggan seluler mencapai 159,4 juta, sementara IndiHome (B2C) menembus 9,6 juta pelanggan (+10,6% YoY).

Di sisi infrastruktur, Mitratel menambah 1.390 menara baru (total 39.404 unit) dengan pendapatan Rp 9,3 triliun (+7,2% YoY). Margin EBITDA-nya fantastis: 82,7%!

Enterprise & Data Center: Masa Depan Telkom

Segmen Enterprise tumbuh 5,6% YoY (Rp 20,6 triliun), dipacu oleh Indibiz, layanan satelit, dan e-Payment. Sementara itu, bisnis Data Center dan Cloud Telkom mulai menunjukkan taring dengan pendapatan Rp 2,3 triliun. Kapasitas data center mencapai 38 MW dan 2.420 rack di 35 lokasi global.

“Kami terus memperkuat cloud, cybersecurity, dan kemitraan strategis dengan pemain teknologi global,” tegas Ririek. Langkah ini menegaskan ambisi Telkom sebagai pemain digital kelas dunia.

Di tengah tantangan makroekonomi, kinerja Telkom 2024 layak diapresiasi. Pertanyaannya kini: bisakah mereka mempertahankan momentum ini di 2025?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI