Telset.id, Jakarta – Satelit telekomunikasi Merah Putih milik Telkom resmi mengudara. Satelit tersebut diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX di Cape Canaveral, Selasa (7/8/2018) siang WIB. Rencananya satelit tersebut akan mulai beroperasi pada 16 September mendatang.
Satelit milik Telkom itu dibuat oleh Space Systems/Loral (SSL) di Palo Alto, California, Amerika Serikat. SSL menyelesaikan pembangunan satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Satelit Merah Putih akan menggantikan Telkom-1 yang mati misterius tahun lalu.
“Satelit memiliki peran penting dalam infrastruktur telekomunikasi kami,” kata Chief Technology Officer Telkom, Zulhelfi Abidin.
“SSL merupakan penyuplai pesawat luar angkasa yang baik dan telah menyelesaikan konstruksi satelit lebih cepat dari jadwal,” sambungnya.
Baca juga: Roket SpaceX akan Bawa “Merah Putih” ke Orbit
Satelit Merah Putih membawa 60 transponder C-band. Ia akan menjangkau keseluruhan Indonesia dan sebagian dari Asia Tenggara dan Asia Selatan. Satelit ini akan menyediakan layanan internet dan telepon.
Satelit Merah Putih memiliki bobot 5.800 kilogram dan akan menempati slot orbit di 108 derajat Bujur Timur. Diperkirakan, satelit tersebut akan memiliki umur setidaknya 15 tahun.
Direktur Human Capital Management Telkom, Herdy R. Harman, mengatakan, 18 dari 60 transponder satelit Merah Putih sudah dipesan oleh perusahaan di berbagai sektor.
Baca juga: SpaceX akan Kirim Satelit Milik Angkatan Udara AS
“Ada perbankan, konsumen, operator telekomunikasi. Kami mencoba mendigitalisasi Indonesia hingga pelosok negeri,” ujar Herdy.
Manajer Proyek Satelit Merah Putih Ricky Kusnandar meyakini pemesan transponder satelit Merah Putih akan terus meningkat. Pasalnya, perusahaan dari negara Asia Tenggara dan Asia Selatan juga bisa menyewanya.
Herdy menyebut peluncuran satelit Merah Putih untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Selain itu, kebutuhan transponder di Indonesia masih cukup banyak yang belum terpenuhi.
Peluncuran Satelit Merah Putih memakan biaya USD 166 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun. Angka itu jauh lebih murah dibanding peluncuran Telkom 3S yang memakan biaya USD 215 juta atau sekitar Rp 3,11 triliun.
Baca juga: Menkominfo: Pemerintah Sedang Bangun Sarana Komunikasi Besar-besaran
Direncanakan, satelit Merah Putih baru bisa beroperasi pada 16 September 2018. Setelah sampai di orbit, selama 28 hari Telkom akan melakukan serangkaian tes untuk menguji guna menentukan apakah satelitbisa berfungsi secara benar. [SN/HBS]
Sumber: NASA Space Flight