Telset.id, Jakarta – Starlink dikabarkan akan menghadirkan layanan telekomunikasi ke smartphone atau Direct To Cell secara bertahap, seperti SMS yang dimulai tahun depan serta layanan panggilan suara atau voice dan internet seluler di tahun 2025.
Tahun lalu SpaceX melalui satelit Starlink dan T-Mobile mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan cara untuk mengirimkan data langsung ke ponsel Anda dari satelit luar angkasa.
Kabarnya layanan itu akan diluncurkan tahun depan, tetapi akan memiliki peluncuran kemampuan secara bertahap. Dikutip Telset dari GSM Arena pada Jumat (13/10/2023), layanan telekomunikasi Starlink diawali oleh SMS yang akan dilakukan uji coba dan peluncuran di tahun 2024.
BACA JUGA:
- Ikuti Starlink, Amazon Luncurkan Satelit Internet ke Luar Angkasa
- APJII Sebut Kehadiran Starlink Bikin ISP Indonesia Gelisah
Kemudian pada tahun 2025, Starlink berencana untuk mulai menawarkan layanan suara dan data atau internet seluler ditambah fungsi Internet Of Things (IoT). Perhatikan bahwa koneksi akan dilakukan melalui LTE dan tidak jelas berapa banyak bandwidth yang akan tersedia.
Menurut SpaceX, layanan data yang ditawarkan akan cukup cepat untuk browsing web. Bahkan SMS dasar akan sangat diperlukan untuk keadaan darurat. Layanan Direct To Cell Starlink tidak akan memerlukan perangkat keras khusus. Artinya setiap ponsel berkemampuan 4G dan jenis perangkat lainnya akan dapat terhubung.
Starlink telah menandatangani kesepakatan dengan beberapa operator di seluruh dunia seperti Optus di Australia, Rogers di Kanada, KDDI di Jepang, One NZ di Selandia Baru, Salt di Swiss dan T-Mobile di Amerika Serikat.
Sepertinya lebih banyak yang mungkin akan bergabung pada saat layanan sepenuhnya aktif dan berjalan. Perhatikan bahwa Starlink hanya bertujuan untuk mencakup daratan, danau, dan perairan pesisir. Di darat, ini akan mengisi kesenjangan dalam cakupan operator tanpa mereka harus membangun lebih banyak infrastruktur.
BACA JUGA:
- XL Khawatir Internet Elon Musk Ganggu Bisnis Operator Indonesia
- SpaceX Digugat Pemerintah AS karena Perekrutan yang Diskriminatif
Juga, tidak jelas apakah roaming akan tersedia dan sejauh mana karena masing-masing negara menjaga kontrol ketat pada frekuensi nirkabel. Apalagi SpaceX bermitra dengan operator yang mana mereka membayar banyak uang untuk sepotong spektrum nirkabel.