Sering Bikin “Gaduh”, Bos Uber Didesak Mundur

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Meski dikenal memiliki bayak ide cemerlang, namun CEO Uber, Travis Kalanick memang dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Namun tabiat buruk yang dimiliki Travis akhirnya membawa masalah bagi dirinya dan juga perusahaan yang didirikannya tersebut.

Pendiri Uber itu dikabarkan sedang menghadapi masalah yang cukup serius akibat penyataannya yang dianggap tak pantas. Kalanick dilaporkan menulis email tak pantas yang mengizinkan karyawan berhubungan intim dengan syarat tertentu.

Menurut sumber CNN mengatakan bahwa Kalanick dan eksekutif lain di Uber meminta dokumen medis seorang wanita yang diperkosa saat menggunakan layanan Uber di India. Kalanick menyatakan dia curiga kasus pemerkosaan itu hanya rekayasa yang dilakukan perusahaan rival.

Kelakukan Kalanick yang sering berbuat “gaduh” ini bukan baru pertama kali dilakukannya. Pada bulan Maret lalu, dia juga diketahui bertengkar dengan karyawannya sendiri yang menanyakan soal tarif Uber yang sering berubah-ubah. Saat itu, Kalanick bukannya menjawab kritikan karyawannya tersebut, dia justru memaki-makinya.

Kalanick sendiri akhirnya yang kerepotan setelah kasusnya ramai diperbincangkan dan jadi sorotan media. dan meminta maaf saat kasusnya ramai dibicarakan masyarakat. Dia pun akhirnya meminta maaf atas kelakuannya yang kurang terpuji itu.

Melihat banyaknya kritikan yang mengarah kepada dirinya, Kalanick pun meminta maaf dan mengakui ada yang salah dengan dirinya, terutama soal sikapnya yang serampangan.

“Video ini merefleksikan diriku dan kritik yang datang adalah sebagai pengingat untuk aku harus berubah secara fundamental sebagai pemimpin dan jadi lebih dewasa. Ini adalah pertama kali aku mau mengakui perlu bantuan soal kepemimpinan dan aku berniat mendapatkannya,” ujar Kalanick.

Meski sudah menyampaikan permintaan maaf, namun CNN melaporkan bahwa tindakan Kalanick ini telah membuat pihak Uber gerah. Seruan yang meminta Kalanick mundur dari jabatannya pun banyak bermunculan. Hal itu bisa dilakukannya untuk menyelamatkan perusahaan yang kini bernilai USD 68 milyar itu.

“Jika dia (Kalanick) ingin menyelamatkan perusahaannya, maka dia harus mundur. Uber adalah organisasi yang fantastis dengan ide luar biasa, tapi kepemimpinannya buruk,” ujar Paul Argenti, profesor korporasi komunikasi di Tuck School of Business.

Menariknya, di Uber tidak hanya Travis Kalanick saja yang dianggap menjadi “biang kerok”. Karena selain Kalanick, petinggi Uber lainnya yang dianggap suka berbuat gaduh adalah Emil Michael yang saat ini menjabat sebagai Senior Vice President.

Emil sebelumnya pernah menjadi sorotan karena dia pernah bikin kontroversi dengan menyampaikan saran yang dianggap ngawur, yaitu membuka aib jurnalis yang membeberkan kejelekan Uber.

“Saya dengar, memang ada dorongan yang sangat kuat untuk merombak internal perusahaan. Tapi tentu semuanya butuh waktu untuk bisa melihat apakah perubahan yang dilakukan akan mereformasi kultur rusak itu, terutama selama Travis dan Emil masih ada di atas,” ujar seorang mantan karyawan Uber yang menolak disebut namanya. [HBS]

SourceCNN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI