Telset.id – Kebijakan tarif impor chip semikonduktor 100% yang diusulkan Presiden AS Donald Trump ternyata tidak akan menyentuh raksasa Korea Selatan, Samsung dan SK Hynix. Bagaimana kedua perusahaan ini lolos dari aturan yang bisa berdampak besar pada industri teknologi global?
Seperti dilaporkan First Squawk melalui akun Twitter-nya, pemerintah Korea Selatan telah mengonfirmasi bahwa kedua perusahaan chipset terbesar mereka akan dibebaskan dari kebijakan tarif baru ini. Keputusan ini muncul setelah Trump sebelumnya memberikan pengecualian serupa untuk NVIDIA dan Apple, yang telah berinvestasi besar-besaran di Amerika Serikat.
Investasi Besar sebagai Kunci Pembebasan Tarif
Alasan pembebasan tarif ini ternyata sederhana: komitmen investasi. Samsung telah berjanji menggelontorkan $45 miliar untuk membangun dua pabrik chip, pusat penelitian, dan fasilitas pengemasan di AS hingga 2030. Sementara itu, SK Hynix berinvestasi $3,87 miliar di West Lafayette, Indiana untuk membangun pabrik pengemasan memori produk AI dan fasilitas R&D.
Kebijakan Trump memang memiliki klausul khusus: perusahaan yang membangun atau berkomitmen membangun fasilitas produksi chip di AS akan dibebaskan dari tarif. “Dengan kriteria ini, hanya perusahaan seperti SMIC, UMC, dan Rapidus yang akan terkena dampak penuh,” tulis analis Wccftech.
Baca Juga:
Dampak Berantai pada Industri Global
Kebijakan ini menciptakan polarisasi baru dalam industri semikonduktor. Perusahaan dengan investasi AS seperti TSMC (yang juga akhirnya dibebaskan) dan Apple yang baru saja mengumumkan rencana investasi $600 miliar untuk membangun rantai pasok end-to-end di AS, akan mendapatkan keuntungan kompetitif.
Sebagaimana dilaporkan dalam artikel Tarif AS Ancam Industri Chip Korea Selatan dan Taiwan, kebijakan ini awalnya dikhawatirkan akan memukul industri chip Asia. Namun dengan pengecualian ini, dampaknya justru akan lebih terasa pada perusahaan tanpa footprint manufaktur di AS.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Seperti dibahas dalam analisis Trump Tiba-tiba Minta Data Warga RI Buat Ditukar Tarif Impor, kebijakan proteksionis AS ini bisa menjadi pelajaran penting tentang pentingnya investasi di sektor hulu teknologi.
Dengan pola seperti ini, masa depan industri semikonduktor global semakin jelas: investasi lokal akan menjadi kunci akses pasar. Pertanyaannya sekarang, apakah Indonesia siap mengambil pelajaran dari permainan besar ini?