Telset.id, Jakarta – Intel secara mengejutkan mengungkap rencananya untuk melakukan PHK terhadap lebih dari 15 persen tenaga kerjanya. Itu artinya, lebih dari 15.000 karyawan Intel akan kena PHK atau kehilangan pekerjaan.
Keputusan Intel untuk merumahkan karyawannya ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi biaya operasional sebesar USD10 miliar (sekitar Rp162 triliun) guna memulihkan stabilitas keuangan setelah mengalami kerugian besar pada kuartal kedua tahun ini.
Intel mencatat kerugian bersih sebesar USD1,6 miliar (sekitar Rp25,9 triliun) pada kuartal kedua 2024, berbanding terbalik dengan laba bersih sebesar USD1,5 miliar (sekitar Rp24,3 triliun) yang diperoleh pada periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA:
- Riot Games PHK 11% Karyawan, Riot Forge Kena Imbas
- Cara Apple Hindari PHK Karyawan di Tengah Resesi Ekonomi
CEO Intel, Pat Gelsinger, menyampaikan berita tersebut dengan rasa berat hati. Ia menyebut ini sebagai berita yang menyakitkan untuk dibagikan.
“Saya tahu akan lebih sulit bagi Anda untuk mendengarnya. Ini adalah hari yang sangat sulit bagi Intel karena kami membuat beberapa perubahan paling penting dalam sejarah perusahaan kami,” katanya sebagaimana diansir Engadget pada JUmat (2/8/2024).
Selain pemutusan hubungan kerja, rencana pengurangan biaya Intel juga mencakup pembuatan laporan keuangan terpisah untuk Produk Intel dan Intel Foundry.
Sebagai catatan, cabang Intel Foundry mengalami kerugian operasional sebesar USD2,8 miliar (sekitar Rp45,4 triliun) pada kuartal kedua, meningkat dari kerugian operasional sebesar USD1,8 miliar (sekitar Rp29,2 triliun) yang dialami pada kuartal kedua tahun lalu.
Intel berencana merombak pabrik pengecorannya agar lebih kompetitif dan akan bergantung pada perusahaan lain untuk beberapa produksi. Saat ini, TSMC, produsen yang sama yang digunakan oleh Apple, Qualcomm, dan AMD, sedang memproduksi chip untuk Intel.
Di sisi lain perusahaan juga menghadapi tantangan lain ketika CPU desktop generasi ke-13 dan ke-14 mulai mengalami masalah ketidakstabilan. Meskipun perbaikan diharapkan akan dilakukan bulan ini untuk mencegah masalah lebih lanjut, kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan mikrokode pada CPU tampaknya bersifat permanen. Ini memberikan pukulan tambahan bagi reputasi publik Intel.
Pemutusan hubungan kerja yang besar ini tidak hanya berdampak pada karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan mitra bisnis.
Pengurangan tenaga kerja sebesar ini mencerminkan betapa seriusnya kondisi keuangan perusahaan saat ini. Namun, langkah ini juga bisa dilihat sebagai upaya untuk merestrukturisasi dan mengoptimalkan operasi perusahaan agar lebih efisien dan kompetitif di masa depan.
ACA JUGA:
- Google Pangkas Ratusan Karyawan di Tim Penjualan Iklan
- Waduh! Microsoft Bakal PHK Lebih Banyak Karyawan
Langkah drastis Intel untuk memangkas sekitar 15.000 karyawan merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengatasi tantangan finansial yang dihadapi. Dengan mengurangi biaya operasional dan merombak pabrik, Intel berupaya memulihkan stabilitas keuangan dan memperkuat posisi kompetitifnya di pasar.
Meskipun keputusan ini sulit, Intel berharap dapat kembali ke jalur yang benar dan terus berinovasi dalam industri teknologi. [FY/IF]