Pendapatan XL di Q1 2018 Mencapai Rp 5,5 Triliun

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta –  XL Axiata mengumumkan pencapaian kinerja kuartal pertama tahun 2018. Pada kuartal pertama 2018 ini, XL berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 5,5 triliun, atau meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan positif yang dicapai XL disebutkan berkat meningkatnya kontribusi pendapatan layanan data. XL berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan layanan data, dimana saat ini telah mencapai 77% terhadap total pendapatan layanan, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 63%.

“Pada kuartal pertama 2018 ini, XL Axiata berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 5,5 triliun, meningkat sebesar 4% YoY, yang didorong meningkatnya pertumbuhan layanan data,” kata Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Dian menyebutkan bahwa inovasi produk dan peningkatan kualitas jaringan data, telah berhasil mendorong pertumbuhan layanan data sebesar 29% YoY di kuartal pertama ini. Pencapaian ini berkat strategi memperkuat proposisi layanan data melalui penerapan dual-brand dan pembangunan jaringan data secara massif di luar Jawa.

Ia menambahkan, pencapaian di kuartal pertama 2018 ini cukup memberikan harapan ditengah persaingan industri, dimana para operator saling bersaing memberikan penawaran harga layanan yang kompetitif.

Selain itu  penerapan kebijakan pemerintah mengenai kewajiban registrasi nomor prabayar juga telah menimbulkan dampak ketidakpastian dalam jangka pendek di pasar, namun XL yakin kebijakan ini akan membawa dampak yang positif ke depannya.

“Kami yakin ini akan berdampak terciptanya industri yang lebih sehat dan berkelanjutan, dan ini tentunya selaras dengan perjalanan transformasi yang sedang dilakukan XL,” imbuhnya.

Hasil positif yang dicapai XL ini dapat terlihat dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) yang menunjukkan peningkatan sebesar 7% YoY menjadi Rp 2 triliun, dengan marjin meningkat 1% menjadi 36.1%.

Pencapaian itu, menurut Dian, sebagai hasil dari tumbuhnya pendapatan dan berfokusnya perusahaan dalam mengelola biaya operasional. Perusahaan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 15 milliar.

Posisi keuangan XL sendiri masih kuat. Dari sisi neraca terlihat cukup kuatnya fundamental keuangan perusahaan dengan tingkat hutang terhadap EBITDA pada posisi yang aman, yaitu 1.5x, dan cash flow dalam posisi yang juga positif.

Pada kuartal pertama 2018 ini, XL telah melakukan pembayaran kembali atas hutang sebesar Rp 1,5 triliun melalui skema refinancing dan semua hutang XL telah dalam status terlindungi (fully hedged).

Peningkatan pendapatan data juga tidak terlepas dari terus bertambahnya pelanggan yang menggunakan layanan data. Kini pelanggan XL yang telah menggunakan smartphone mencapai 74% dari total pelanggan atau sekitar 40,1 juta pelanggan, meningkat cukup signifikan sebesar 28% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: XL Raup Untung Dua Kali Lipat dari Bisnis Internet

Sementara itu, hasil dari perluasan jaringan sepanjang kuartal pertama 2018, XL telah mampu menambah area yang kini terlayani layanan 4G menjadi sebanyak 373 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia, meningkat dari 360 kota pada akhir tahun 2017 lalu.

Total BTS 4G yang kini dimiliki oleh XL juga terus bertambah, dan kini mencapai sekitar 20 ribu unit. Untuk BTS 3G, kini telah mencapai hampir 48 ribu unit di lebih dari 400 kota/kabupaten. Total jumlah BTS yang kini dimiliki XL mencapai 105 ribu. [HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI